Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serapan belanja kementerian dan lembaga (K/L) melalui APBN 2019 cukup kencang hingga akhir Agustus lalu. Namun, serapan belanja lebih didominasi belanja pegawai dan belanja bantuan sosial yang tumbuh tinggi.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi belanja K/L mencapai Rp 481,7 triliun atau 56,3% dari pagu sepanjang tahun ini Rp 855,4 triliun.
Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, pertumbuhan belanja K/L masih dipicu oleh serapan komponen belanja pegawai dan bantuan sosial.
Baca Juga: Hingga Agustus, serapan anggaran Kementerian PUPR baru 40,2 %
Belanja pegawai mencapai 74,1% dari pagu atau sebesar Rp 166,4 triliun, sedangkan belanja Bansos mencapai Rp 78,7 triliun atau 81% dari pagu.
“Ini dua-duanya, belanja pegawai dan bansos realisasi sampai akhir Agustus lebih tinggi dari tahun lalu,” pungkas Menkeu, Selasa (24/9).
Sementara, komponen belanja barang menyerap Rp 173,7 triliun atau 50,4% dari pagu. Belanja modal terserap paling sedikit yaitu hanya 33,3% dari pagu atau sebesar Rp 63 triliun.
Menkeu juga menyoroti serapan belanja oleh 10 K/L dengan anggaran terbesar sepanjang tahun ini. Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan menyerap belanja terbesar hingga Agustus yaitu masing-masing mencapai 73% dan 71,4% dari pagu.
Baca Juga: Serapan belanja bansos kencang, capai 81% dari pagu tahun ini
“Belanja Kemenkes pun ini lebih banyak karena untuk BPJS. Belanja lainnya dalam kementerian masih perlu terus diperbaiki,” tandas Sri Mulyani.
Sementara, Polri menyerap belanja 68,3% dari pagu, Kementerian Agama 60% dari pagu, dan Kemenristekdikti 56,2% dari pagu.
Disusul Kemenhan menyerap belanja 55,4% dari pagu, Kemendikbud 55,1%, Kemenpupera 40,2%, dan terakhir yang paling rendah ialah Kemenhub dengan serapan belanja hanya 36,8% dari yang dianggarkan.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mendorong K/L tetap melakukan belanja secara optimal dan produktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sebagai bagian dari upaya counter cyclical di tengah kondisi pelemahan global.
Baca Juga: Defisit berpotensi melebar di atas 1,93% PDB, apakah APBN 2019 masih aman?
Ia juga meminta agar K/L mempercepat penyerapan belanja modal yang sampai Agustus masih tumbuh lambat.
“Kita berharap belanja modal bisa lebih baik karena baru terealisasi sedikit, bahkan (serapan) paling rendah dalam tiga tahun terakhir,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News