Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,1% pada kuartal I-2025, didorong oleh pemulihan konsumsi rumah tangga yang terus berlanjut.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan bahwa inflasi yang terkendali serta kebijakan pemerintah, seperti pembatalan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk sebagian besar barang dan jasa serta diskon tarif listrik, menjadi faktor utama yang menopang pertumbuhan ekonomi.
“Pada kuartal I kami melihat ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh 5,1% sejalan dengan berlanjutnya pemulihan konsumsi rumah tangga," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (4/3).
Selain itu, pola musiman dari bulan Ramadan juga berkontribusi pada peningkatan konsumsi masyarakat.
Baca Juga: Pemerintah Optimistis Ramadan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025
Menurut Josua, meskipun terjadi deflasi akibat pemberlakuan diskon tarif listrik, inflasi inti tetap berada di atas 2%, yang mencerminkan daya beli masyarakat yang masih terjaga.
“Deflasi sebenarnya terjadi lebih karena diskon tarif listrik, sedangkan untuk inflasi inti masih di atas 2% yang menunjukkan tingkat konsumsi cenderung terjaga,” tambahnya.
Momentum Ramadan dan Idulfitri juga akan menjadi faktor pendorong utama konsumsi rumah tangga. Ia menyebut, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran masyarakat, terutama untuk kebutuhan perayaan Lebaran, mudik, dan liburan.
Sebelumnya, pemerintah akan terus memastikan implementasi kebijakan-kebijakan strategis mulai dari penyaluran bantuan sosial (bansos) hingga stimulus khusus untuk periode Ramadan dan Lebaran berjalan dengan baik.
Hal ini agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% sebagaimana yang tercantum dalam APBN 2025 dapat tercapai.
"Pemerintah akan terus memantau perkembangan aktivitas konsumsi individu dan peningkatan mobilitas masyarakat pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Lebaran Idulfitri yang akan menggerakkan aktivitas ekonomi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada Triwulan I-2025,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 diperkirakan akan mengalami peningkatan, didorong oleh berbagai faktor dari sisi penawaran maupun permintaan.
Dari sisi penawaran, produksi industri non migas, khususnya industri makanan dan minuman (mamin) serta tekstil diproyeksikan mengalami lonjakan guna memenuhi tingginya permintaan selama periode Ramadan dan Lebaran.
Baca Juga: Prabowo Bidik Ekonomi Tumbuh 8% di 2029, Konsumsi Rumah Tangga Naik 7,27%
Selain itu, konsumsi listrik selama Ramadan juga diperkirakan meningkat. Sektor perdagangan besar dan eceran pun diharapkan mendapatkan manfaat dari meningkatnya suplai domestik yang stabil.
Dari sisi permintaan, peningkatan konsumsi rumah tangga selama Ramadan menjadi salah satu motor penggerak utama.
Pencairan THR bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta pekerja swasta diyakini akan meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan.
Selain itu, kebijakan insentif listrik untuk menjaga penurunan nilai konsumsi listrik turut membantu masyarakat mengelola pengeluaran selama periode Ramadan.
Selanjutnya: Kereta Api Lebaran Ditambah 6%, Ini 10 Stasiun Mudik Favorit di Lebaran di Tahun 2025
Menarik Dibaca: 10 Cara Menurunkan Asam Urat Tanpa Obat Saat Puasa, Ini Tips yang Harus Dicoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News