kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.849   -109,00   -0,69%
  • IDX 7.416   -76,23   -1,02%
  • KOMPAS100 1.146   -13,08   -1,13%
  • LQ45 907   -12,67   -1,38%
  • ISSI 225   -1,05   -0,47%
  • IDX30 467   -7,79   -1,64%
  • IDXHIDIV20 564   -8,40   -1,47%
  • IDX80 131   -1,45   -1,09%
  • IDXV30 140   -0,65   -0,46%
  • IDXQ30 156   -2,00   -1,26%

Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat pada Kuartal III-2024


Rabu, 06 November 2024 / 05:25 WIB
Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat pada Kuartal III-2024
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/2/2024). Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat melemahnya daya beli masyarakat hingga sektor manufaktur yang mengalami kontraksi.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 4,95% pada kuartal III 2024. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat melemahnya daya beli masyarakat hingga sektor manufaktur yang mengalami kontraksi. 

Ekonom Bank Danamon, Hosianna Evalita Situmorang mengatakan perekonomian Indonesia tumbuh 4,95% secara tahunan (yoy) pada kuartal III 2024, dengan peningkatan 1,5% Quarter-over-Quarter (QoQ) .

Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dari konsensus pasar di level 5,0% yoy. Namun, pertumbuhan ekonomi ini sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan 4,94% yoy yang tercatat pada kuartal III 2023.

Baca Juga: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III-2024 Capai 5,06%

"Ekspansi ini didukung oleh kekuatan berkelanjutan dalam kondisi domestik, menyusul kinerja yang kuat pada kuartal sebelumnya," jelas Hosianna kepada Kontan, Selasa (5/11).

Konsumsi rumah tangga menunjukkan tanda-tanda melambat, berkontribusi 2,55 poin persentase (pp) terhadap pertumbuhan PDB secara keseluruhan. Biasanya, konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 2,6 pp. 

Pertumbuhan yang lebih lambat ini disebabkan oleh meningkatnya pengangguran, dengan pemutusan hubungan kerja di Indonesia naik 31% yoy hingga Oktober, yang jumlahnya hampir 60.000, menurut data dari Kementerian Tenaga Kerja.

Selain itu, aktivitas manufaktur telah mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut, menandai kemerosotan terpanjangnya setidaknya sejak 2021, berdasarkan Indeks Manajer Pembelian Global S&P.

Baca Juga: Ekonomi China Tumbuh 46% YoY pada Kuartal III 2024, Sedikit di Atas Perkiraan Ekonom

"Akibatnya, permintaan domestik melemah, yang selanjutnya berdampak pada konsumsi. Periode kembali ke sekolah juga menekan daya beli rumah tangga, yang berkontribusi pada pertumbuhan konsumsi yang lebih lambat," ujarnya. 

Terutama, Hosianna mencatat, sektor manufaktur berkontribusi 0,96% terhadap pertumbuhan PDB pada kuartal III 2024. Industri makanan tumbuh sebesar 5,82% yoy, sementara industri logam dasar tumbuh sebesar 12,36%, dan industri yang terkait dengan produk logam, komputer, elektronik, optik, dan peralatan listrik tumbuh sebesar 7,29%.

Sementara itu, sektor-sektor seperti transportasi dan penyimpanan, serta restoran dan hotel, mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Baca Juga: Laba Indofood Sukses (INDF) Tumbuh Dobel Digit di Kuartal III, Cek Rekomendasi Analis

Secara geografis, pertumbuhan di Jawa, Kalimantan, dan Bali-Nusa Tenggara melampaui wilayah lain pada kuartal III 2024. Di sisi lain, Sumatra, Sulawesi, dan Maluku & Papua mencatat pertumbuhan yang lebih lambat. 

"Ke depannya, kami memperkirakan langkah-langkah stimulus pemerintah akan mendukung pertumbuhan domestik, dengan proyeksi pertumbuhan PDB setahun penuh sebesar 5% untuk tahun 2024," ungkapnya.  

Selanjutnya: Kemarin IHSG Akhirnya Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Analis

Menarik Dibaca: Tips Feng Shui Rumah untuk Cepat Dapat Pasangan Hidup!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×