kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

6 kasus positif, mari mengenal dua klaster penyebaran virus corona di Indonesia


Senin, 09 Maret 2020 / 04:09 WIB
6 kasus positif, mari mengenal dua klaster penyebaran virus corona di Indonesia


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk memudahkan proses identifikasi penularan virus corona yang mengakibatkan penyakit Covid-19, pemerintah menggunakan skema klasterisasi. Sistem klaster digunakan untuk mengategorikan dari mana asal penyebaran virus itu terjadi.

Dirangkum dari pernyataan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto, Jakarta menjadi klaster pertama yang diidentifikasi karena menjadi lokasi awal informasi adanya penularan virus corona di Indonesia.

Kasus ini bermula saat pasien kasus 1 (31 tahun) menghadiri sebuah acara dansa di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada 14 Februari 2020. Diduga, ia tertular oleh seorang warga negara Jepang yang kebetulan turut hadir juga di acara tersebut. WN Jepang itu diketahui berdomisili di Malaysia. Ia dinyatakan positif setelah kembali ke sana.

Baca Juga: Satu lagi kasus positif virus corona berasal dari klaster pesta dansa di Jakarta

Sementara, pasien kasus 2 (64) merupakan ibu dari pasien kasus 1. Ia diduga tertular karena melakukan kontak jarak dekat (close contact) ketika merawat pasien kasus 1 di rumah. Keduanya, kini menjalani isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Dalam perkembangannya, pemerintah melakukan penelusuran di lokasi awal penularan terjadi. Sebanyak 80 orang diperiksa oleh tim gabungan yang berasal dari Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Dari seluruh orang yang diperiksa, ternyata yang benar-benar berada di dalam satu ruangan hanya 20 orang. Kemudian, setelah dilakukan pendalaman hanya tujuh orang yang melakukan close contact. Ketujuh orang ini kemudian diisolasi ke RSPI Sulianti Saroso setelah memiliki gejala serupa yaitu influenza ringan dan suhu tubuh di kisaran 37,6 derajat Celcius.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Ada 2 lagi kasus positif corona di Indonesia, total sudah 6 kasus

"Dari tujuh orang ini, kita dapatkan dua orang confirm positif yang kita sebut pasien kasus 3 dan pasien kasus 4," kata Yuri di Istana Kepresidenan, Jumat (6/3/2020).

Dengan demikian, total ada sembilan orang yang dirawat di RSPI, empat dinyatakan positif dan lima orang suspect Covid-19 Istilah suspect digunakan bagi mereka yang memiliki riwayat kontak dekat dengan mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan memiliki gejala influenza seperti batuk, pilek, panas dan sesak nafas.

Selain sembilan orang yang berada di RSPI Sulianti Saroso, ada tiga pasien lain yang dinyatakan suspect corona. Satu di antaranya berada di Bandung dan pernah melakukan kontak dekat dengan pasien kasus 1. Sementara dua lainnya tidak dirinci oleh Yuri.

Yuri menegaskan, tidak menutup kemungkinan muncul subklaster dalam penyebaran penyakit ini. Sebab, orang-orang yang melakukan close contact dengan pasien penyakit ini telah melakukan kontak dengan orang lain di luar klaster ini.

Baca Juga: Putus rantai penularan, pemerintah telusuri kontak pasien positif corona

Menurut dia, pemerintah terus melakukan pengembangan terhadap siapa pun yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif, terutama pasien kasus 1 dan 2. "Mereka dari sebuah perkumpulan di mana ada juga kasus 1 di sana sedang ditelusuri. Ada 25 orang dan masih dikembangkan terus, tapi tidak semuanya diperiksa virus karena ternyata tidak seluruhnya kontak dekat tapi hanya sedang berada di event yang sama," tutur Yuri seperti dilansir dari Antara.

Dari 25 orang tersebut, sepuluh orang di antaranya secara sadar menghubungi Kemenkes dan membuat janji untuk diperiksa. "Sepuluh orang yang sudah menghubungi kami dari klaster dan subklaster Jakarta karena berdasarkan kesadaran dan kekhawatiran mereka menghubungi kami untuk membuat janji memeriksakan diri. Sepintas tidak ada keluhan tapi sudah janjian ketemu," kata dia.

Baca Juga: Waduh, 1 WNI di Singapura positif terinfeksi virus corona

Klaster Bali

Selain di Jakarta, Bali menjadi klaster kedua yang diidentifikasi pemerintah. Menurut Achmad Yurianto, 11 warga diketahui pernah berinteraksi dengan WN Jepang di Bali yang positif terjangkit corona. Kini, kondisi sebelas orang itu dalam keadaan sehat.

"Untuk tracing kasus klaster Bali, kemarin sudah saya jelaskan, ini berawal dari masuknya WN Jepang sebagai turis dari tanggal 15-19 Februari," ujar Yuri di Jakarta, Jumat, seperti dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, setelah kembali ke negara asalnya, WN Jepang itu dirawat di RS di Jepang dan dinyatakan positif terjangkit Covid-19 pada 22 Februari. Kemudian, pemerintah menelusuri siapa saja pihak yang pernah melakukan kontak dekat dengan WN Jepang tersebut, mulai dari petugas hotel hingga sopir kendaraan yang disewa.

Baca Juga: Ada dua kasus baru virus corona di Indonesia, begini kronologisnya

"Totalnya 11 orang. Keseluruhan dari pemeriksaan virusnya negatif. Namun pemantauan untuk 11 hari ke depannya masih dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan provinsi Bali. Sampai dengan saat ini tidak ada laporan diantara mereka yang mengalami masalah kesehatan," ujar Achmad Yurianto.

Ia berharap, agar seluruh WNI yang berinteraksi dengan WN Jepang itu dalam kondisi sehat hingga masa obeservasi rampung. Untuk diketahui, berdasarkan data Coronavirus COVID-19 Global Cases yang dirilis Johns Hopkins CSSE, tak kurang dari 106.026 orang dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Baca Juga: Setelah konfirmasi dua kasus baru, Pemerintah masih isolasi 11 suspect virus corona

Dari jumlah itu, 59.922 orang dinyatakan sembuh. China masih menjadi negara terbesar penyebaran penyakit ini (80.695 kasus). Posisi berikutnya diduduki Korea Selatan (7.134 kasus), Italia (5.883 kasus), Iran (5.823 kasus), Perancis (949 kasus), Jerman (800 kasus).

Adapun di Indonesia sejauh ini telah melaporkan empat kasus positif. Indonesia juga telah membatasi perjalanan penerbangan yang berasal dengan kasus penyebaran virus yang masif, yaitu ke China, Korea Selatan, Italia dan Iran.

Baca Juga: Begini kronologi lengkap terungkapnya dua kasus baru infeksi corona di Indonesia

Di samping itu, penerbangan dari Indonesia yang menuju ke Arab Saudi dengan tujuan umrah maupun kunjungan ke Masjid Nabawi di Madinnah, juga telah dicegah oleh otoritas Arab Saudi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengetahui Dua Klaster Penyebaran Virus Corona di Indonesia..."
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Bayu Galih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×