Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Selain sembilan orang yang berada di RSPI Sulianti Saroso, ada tiga pasien lain yang dinyatakan suspect corona. Satu di antaranya berada di Bandung dan pernah melakukan kontak dekat dengan pasien kasus 1. Sementara dua lainnya tidak dirinci oleh Yuri.
Yuri menegaskan, tidak menutup kemungkinan muncul subklaster dalam penyebaran penyakit ini. Sebab, orang-orang yang melakukan close contact dengan pasien penyakit ini telah melakukan kontak dengan orang lain di luar klaster ini.
Baca Juga: Putus rantai penularan, pemerintah telusuri kontak pasien positif corona
Menurut dia, pemerintah terus melakukan pengembangan terhadap siapa pun yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif, terutama pasien kasus 1 dan 2. "Mereka dari sebuah perkumpulan di mana ada juga kasus 1 di sana sedang ditelusuri. Ada 25 orang dan masih dikembangkan terus, tapi tidak semuanya diperiksa virus karena ternyata tidak seluruhnya kontak dekat tapi hanya sedang berada di event yang sama," tutur Yuri seperti dilansir dari Antara.
Dari 25 orang tersebut, sepuluh orang di antaranya secara sadar menghubungi Kemenkes dan membuat janji untuk diperiksa. "Sepuluh orang yang sudah menghubungi kami dari klaster dan subklaster Jakarta karena berdasarkan kesadaran dan kekhawatiran mereka menghubungi kami untuk membuat janji memeriksakan diri. Sepintas tidak ada keluhan tapi sudah janjian ketemu," kata dia.
Baca Juga: Waduh, 1 WNI di Singapura positif terinfeksi virus corona
Klaster Bali
Selain di Jakarta, Bali menjadi klaster kedua yang diidentifikasi pemerintah. Menurut Achmad Yurianto, 11 warga diketahui pernah berinteraksi dengan WN Jepang di Bali yang positif terjangkit corona. Kini, kondisi sebelas orang itu dalam keadaan sehat.