kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

10 Langkah pemerintah mengundang investasi China


Senin, 21 Maret 2016 / 19:22 WIB
10 Langkah pemerintah mengundang investasi China


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Badan Koordinasi penanaman modal tidak mau mengulangi kesalahan, yang membiarkan potensi investasi pergi begitu saja. Terutama dari China, yang saaat ini tengah semangat melihat peluang investasi di Tanah Air.

Kesalahan yang dimaksud adalah, rendahnya realisasi investasi China di Indonesia, dibandingkan janji manis mereka. Oleh karenanya, menurut Kepala BKPM Franky Sibarani, pihaknya sudah mulai melakukan sepuluh upaya mengejar janji-janji pengusaha China.

Selama lima tahun terakhir, realisasi investasi China hanya 7%. Rasio ini merupakan perbandingan antara membandingkan antara izin prinsip yang masuk selama lima tahun dan realisasi selama lima tahun.

"Melihat trennya ke depan kemungkinan terancam turun," kata Franky, Senin (21/3) di Jakarta. Bisa jadi, rasio investasi dari China turun karena komitmennya saja yang semakin membesar, namun realisasinya turun.

Sepuluh cara itu antara lain:
1. Pembentukan China Desk di BKPM. Jadi akan ada deputi khusus yang secara intens berkomunikasi dengan pengusaha China.
2. Kerjasama dengan Bank of China, ICBC Bank, Inacham, CCPIT dan asosiasi-asosiasi terkait.
3. Melakukan pendekatan dengan perusahaan besar China di Indonesia untuk menarik masuk perusahaan-perusahaan supply chain nya (supplier). Sebagai contoh Wuling yang saat ini sudah mengundang beberapa supplier/supporting industry-nya masuk ke Indonesia.
4. Menarik perusahaan-perusahaan besar China yang belum berinvestasi di Indonesia.
5. Fasilitasi Perusahaan yang sudah IP terutama dari Tahun 2015, terutama perusahaan yang sudah mendapatkan I23J
6. Kegiatan Promosi di luar negeri dalam bentuk business forum, round table meeting, one-on-one meeting dan kunjungan lapangan (factory visit) kerjasama dengan perusahaan besar (seperti China Fortune Land Devlopment-CFLD)
7. Courtesy call dan bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat untuk membantu mempromosikan Indonesia dan memfasilitasi kegiatan promosi di wilayah tersebut.
8. Penerimaan misi dan memberikan pelayanan konsultasi penanaman modal.
9. Menyusun bahan presentasi dalam bahasa mandarin dan pemutaran video layanan investasi dalam bahasa mandarin.
10. Melakukan pemasaran secara khusus di 10 Provinsi Pemasaran Investasi China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×