Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah ekonom memproyeksikan Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga atau BI-Rate di level 5,75% pada pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), yang berlangsung Rabu (21/5) pukul 14.00 WIB.
Ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan, BI kemungkinan masih akan mempertahankan BI-Rate pada bulan ini mengingat masih ada risiko dari eksternal.
“Mengingat masih adanya risiko eksternal, BI perlu mempertahankan BI Rate di 5,75% dan tetap berhati-hati sampai kondisi global menjadi lebih dapat diprediksi,” tutur Riefky kepada Kontan, Selasa (20/5).
Baca Juga: Keputusan BI Tahan Suku Bunga 5,75% Dinilai Tepat, Ini Alasannya
Riefky menyampaikan, kondisi inflasi umum memang telah kembali ke kisaran target BI, yakni 2,3% year on year (yoy) pada April 2025, kemudian, nilai tukar rupiah juga telah menunjukkan tanda-tanda stabilitas selama sebulan terakhir, memberikan ruang untuk potensi penurunan suku bunga acuan.
Namun menurutnya, stabilitas ini masih belum dapat dipastikan di tengah risiko yang berasal dari kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang terus berkembang yang terus membayangi prospek perdagangan global.
“Meskipun perkembangan baru-baru ini menunjukkan adanya moderasi dalam ketegangan perdagangan AS-China, ruang lingkup dan waktu penerapan tarif di masa depan masih sulit untuk diprediksi,” ungkapnya.
Pada saat yang sama, the Federal Reserve memilih untuk mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah di 4,25%-4,50% pada pertemuan bulan Mei 2025. Dalam konteks ini ia menekankan , BI perlu mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75% pada RDG.
Baca Juga: Ekonom Menilai Keputusan BI Tahan Suku Bunga di Level 5,75% Sudah Tepat
“Meskipun tren inflasi dan pergerakan rupiah menunjukkan adanya ruang, penyesuaian suku bunga kebijakan harus dilakukan secara hati-hati dan selaras dengan sinyal-sinyal yang lebih jelas dari kondisi moneter global, terutama the Federal Reserve,” tambahnya.
Senada, Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang juga meramal BI akan mempertahankan BI-Rate pada RDG Mei 2025 ini.
Alasannya, peningkatan volume swap valas menandakan meningkatnya kebutuhan likuiditas dalam sistem perbankan, sementara peningkatan repo berjangka yang masih terbatas pada tenor 7 hari menunjukkan BI memilih pelonggaran semu melalui instrumen jangka pendek, bukan perubahan kebijakan.
Melihat kondisi tersebut, menurutnya BI masih akan fokus pada stabilitas nilai tukar dan manajemen likuiditas. "Pemangkasan suku bunga dapat dilakukan pada bulan Juni atau lebih lambat,” katanya.
Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan, Masih Ada Ruang Penurunan
Selain itu, Hosianna menambahkan, pemangkasan BI-Rate akan tergantung pada bagaimana tekanan eksternal berkembang terutama karena The Fed terus menunda pemangkasan suku bunganya sendiri, dengan Powell mencatat bahwa dampak inflasi dari tarif baru Trump belum sepenuhnya tercermin dalam data AS.
Selanjutnya: Subholding Upstream Pertamina Sepakati 10 Perjanjian Jual Beli Gas
Menarik Dibaca: Tangerang Diguyur Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Besok (22/5) di Banten Selengkapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News