Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. China selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki rasio investasi di Indonesia rendah. Perbandingan antara komitmen investasi mereka terhadap realisasinya dalam lima tahun terakhir di Indonesia hanya 7%.
Namun, tren itu diperkirakan tidak akan berubah. Bahkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan rasio realisasi investasi negeri tirai bambu itu akan semakin kecil.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, yang membuat rasio investasi akan mengecil adalah, karena nilai komitmen investasi yang meningkat. Nah, pertumbuhan komitmen itu diperkirakan tidak akan sebanding dengan realisasinya. "Jadi, lama-lama akan mengecil," kata Franky, Senin (21/3) di jakarta.
Catatan saja, sepanjang Januari-Februari 2016 nilai komitmen investasi negeri China ke Indonesia mencapai US$ 3,2 miliar. Selain itu, BKPM mencatat selama ini perusahaan China lebih banyak masuk tidak secara langsung, melainkan lewat negara lain.
Memang, trend di China saat ini semakin banyak perusahaan yang membuka kantor di negara lain. Seperti Singapura, Hong Kong, hingga Vietnam.
Namun demikian, BKPM sudah menyiapkan sejumlah cara supaya realisasi investasi China semakin meningkat, minimal dari sisi jumlah izin prinsip yang masuk. Target izin prinsip dari perusahaan-perusahaan China yang masuk tahun 2016 sebesar US$ 30.000 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News