Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Strategi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mendongkrak investasi China mulai berubah. Selama ini, pendekatan dilakukan melalui pemerintah setempat. Nah, kini cara itu akan ditinggalkan. BKPM memilih langsung mendekati perusahaan yang potensial untuk menanamkan modalnya di Indonesia .
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, pihaknya sudah membuat daftar 20 perusahaan dari berbagai sektor. "Ini untuk mengejar target US$ 30.000 miliar izin prinsip yang cair tahun ini," kata Franky, Senin (21/3) di Jakarta.
Pendekatan baru tersebut akan dilakukan melalui berbagai cara. Mulai dari mendatangi langsung forum-forum bisnis di China, hingga bertemu dengan asosiasi-asosiasi perusahaan di sana. Salah satunya melalui China Council for The Promotion of International (CCPIT), atau BKPM-nya China.
CCPIT ini, menurut Franky, memiliki perwakilan di sejumlah negara, seperti Australia, Hong Kong, Amerika Serikat, dan India.
Selain memetakan perusahaan-perusahaan potensial, BKPM juga memetakan sejumlah provinsi di China yang memiliki peranan besar bagi pertumbuhan ekonomi mereka. Total ada 10 provinsi di China dengan nilai produk domestik bruto (PDB) tertinggi yang sudah masuk radar BKPM.
Meski melakukan pendekatan baru, BKPM mempertahankan beberapa strategi lama, yaitu melalui jalur komunikasi dengan kedutaan besar dan hubungan bilateral kedua negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
