kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wiranto diserang, TNI evaluasi pengamanan Jokowi, masihkah boleh rakyat bersalaman?


Kamis, 10 Oktober 2019 / 21:24 WIB
Wiranto diserang, TNI evaluasi pengamanan Jokowi, masihkah boleh rakyat bersalaman?
ILUSTRASI. Commuter Line Jurusan Bekasi berhenti di Stasiun Juanda, Jakarta untuk menurunkan dan menaikkan penumpang, pada Kamis (28/9/2017) pukul 13.00 WIB. Tidak disangka, dari ratusan penumpang yang naik ternyata ada Presiden Joko Widodo.


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyerangan atas Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10) siang, membuat TNI akan mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) pengamanan bagi Kepala Negara.

"Pada tataran lapangan, mungkin ada perubahan-perubahan (SOP pengamanan), ya," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis petang.

"Perubahan-perubahan itu sebaiknya ada, seharusnya ada. Karena itu bagian dari dampak perubahan lingkungan strategis. Perubahan itu nyata, berarti kita harus alert," kata dia.

Baca Juga: Wiranto ditusuk, Jokowi minta pengamanan untuk pejabat negara lebih baik

Meski demikian, Sisriadi tidak bisa memerinci seperti apa perubahan SOP pengamanan Presiden. Sebab, yang melakukan evaluasi untuk perubahan itu adalah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Sementara Mabes TNI hanya akan melakukan supervisi, agar perubahan SOP pengamanan lebih memiliki daya guna.

Sisriadi mengakui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) seringkali tidak berjarak dengan rakyat pada saat berkunjung ke suatu daerah. Presiden tak ragu untuk dekat dengan masyarakat, demi bisa bersalaman dan berfoto bersama.

Saat ditanya, apakah perubahan itu akan membatasi interaksi Presiden Jokowi dengan masyarakat, Sisriadi belum bisa menjawabnya. Soalnya, evaluasi belum dilakukan.

"Ya dilihat, dievaluasi lagi, apakah (memperbolehkan Presiden bersalaman) itu masih valid atau diperbaiki sesuai dengan ancaman hakekat ancaman yang sudah berkembang rumit seperti ini," ujar Sisriadi.

Meski demikian, Sisriadi memastikan, hasil evaluasi kelak bukan hanya akan jadi pedoman Paspampres, melainkan juga kepala satuan wilayah di mana Kepala Negara berkunjung.

Baca Juga: Menkopolhukam Wiranto ditusuk, ratusan teroris ditangkap dibawah komandonya

"Karena, protap itu tidak hanya ada pada Paspampres, tapi juga ada di Kodam. Kan, kalau kunjungan VVIP di daerah sebagai komandan pelaksana operasinya Panglima Kodam masing-masing," imbuh Sisriadi.

Penulis: Ardito Ramadhan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wiranto Diserang, TNI Evaluasi Pengamanan Jokowi, Masihkah Boleh Rakyat Bersalaman?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×