kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.424   4,00   0,02%
  • IDX 7.156   61,65   0,87%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,32   1,29%
  • ISSI 224   1,28   0,58%
  • IDX30 424   4,95   1,18%
  • IDXHIDIV20 505   2,98   0,59%
  • IDX80 117   1,42   1,22%
  • IDXV30 119   0,29   0,25%
  • IDXQ30 139   1,52   1,11%

Waspada Penipuan Online, Modus Kejahatan Semakin Canggih


Rabu, 21 Mei 2025 / 06:30 WIB
Waspada Penipuan Online, Modus Kejahatan Semakin Canggih
ILUSTRASI. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penipuan online selama 2024 mencapai 32,5%.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Transaksi digital di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan. Sepanjang 2024, Bank Indonesia mencatat nilai transaksi uang elektronik mencapai 34,5 miliar transaksi atau naik 36,1 secara tahunan (yoy). 

Namun, di balik tren positif tersebut, potensi risiko pun ikut meningkat. Pelaku kejahatan digital mulai memanfaatkan celah dalam sistem dan perilaku pengguna untuk meraup keuntungan. 

Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penipuan online selama 2024 mencapai 32,5%, meningkat dari 10,3% pada 2023. 

Penipuan yang mengatasnamakan customer service (CS) platform populer menjadi salah satu modus yang paling sering digunakan. 

Di Indonesia, nama DANA termasuk yang paling sering dicatut oleh pelaku. Umumnya, pelaku yang mengaku sebagai CS DANA menjalankan aksinya melalui berbagai kanal, mulai dari direct message (DM) di media sosial, pesan WhatsApp, hingga panggilan telepon. 

Modusnya diawali dengan penyampaian informasi palsu, seperti klaim adanya masalah pada akun, transaksi mencurigakan, atau pemberitahuan hadiah undian yang harus segera diklaim. 

Baca Juga: Apa Itu Modus Penipuan Segitiga? Ini Cara Kerja, Ciri-ciri, dan Contohnya

Setelah terpancing, pelaku akan mengarahkan korban untuk memberikan data pribadi penting, seperti kode one-time password (OTP), personal identifier number (PIN), atau mengeklik tautan yang mengarah ke situs palsu. 

Begitu informasi sensitif berhasil dikantongi, akun DANA korban bisa dibobol dalam hitungan detik. Seluruh saldo pun lenyap seketika. 

Modus penipuan CS palsu kini pun semakin berbahaya. Pelaku kerap meniru logo DANA secara sempurna, menggunakan nama akun yang menyerupai akun resmi, serta berkomunikasi dengan bahasa yang terdengar profesional untuk meyakinkan korban. 

Untuk membantu pengguna menghindari jebakan semacam itu, DANA meluncurkan kampanye edukatif bertajuk #AwasJebakanBadman. 

Dalam kampanye itu, DANA membagikan tiga langkah utama yang dapat diikuti pengguna untuk melindungi diri dari modus penipuan. Berikut adalah panduannya. 

1. Monitor 

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap siapa pun yang mengaku sebagai CS DANA, terutama jika menghubungi melalui platform tidak resmi. 

Perlu diingat, DANA tidak memiliki layanan CS melalui WhatsApp. Kanal resmi DANA untuk menyampaikan keluhan dan aduan pengguna dapat dilakukan melalui berbagai platform. 

Baca Juga: Waspada! Ini Deretan Modus Penipuan Online Berkedok Shopee

Perlu diingat, DANA tidak memiliki layanan CS melalui WhatsApp. Kanal resmi untuk menyampaikan keluhan atau aduan hanya tersedia melalui: 

- Fitur Diana di aplikasi DANA 
- Email ke help@dana.id 
- Call center di 1500 445 
- Akun media sosial (medsos) resmi DANA Indonesia yang telah terverifikasi (centang biru) 

Jadi, jika ada pihak yang mengaku sebagai CS DANA di luar kanal resmi tersebut, terutama via WhatsApp, hampir dapat dipastikan itu adalah modus penipuan. 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×