Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi rumah tangga merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, laju pertumbuhan komponen ini justru kian landai sepanjang tahun 2019 lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga di kuartal keempat hanya 4,97% secara year-on-year (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih lambat jika dibandingkan dengan capaian kuartal keempat pada tahun-tahun sebelumnya.
Tahun 2018, misalnya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 5,08% yoy. Sementara tahun 2017, pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 4,99% yoy.
Baca Juga: Konsumsi domestik masih jadi penopang pertumbuhan PDB Indonesia di tahun 2019 lalu
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal IV-2019 bahkan juga lebih lambat dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya di 2019. Pada kuartal pertama sampai dengan kuartal ketiga tahun lalu, konsumsi rumah tangga tumbuh masing-masing 5,02%, 5,18%, dan 5,01% yoy.
“Ini memang perlu kita waspadai. Tapi nanti kita lihat ke depannya dengan memperhatikan komponen-komponennya. Memang konsumsi rumah tangga triwulan IV ini tidak sekuat triwulan sebelumnya maupun tahun-tahun sebelumnya,” tutur Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (5/2).
Secara kumulatif, pertumbuhan konsumsi rumah tangga sepanjang tahun 2019 hanya sebesar 5,04%. Angka tersebut juga lebih rendah dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sepanjang 2018 yang sebesar 5,05%.
Baca Juga: Virus corona bisa menekan ekonomi Indonesia sebesar 0,29%
Adapun, dari pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan sebesar 5,02%, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,73%.
Namun, itu juga sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya di mana konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan sebesar 2,74% dari pertumbuhan keseluruhan yang sebesar 5,17% pada 2018.
BPS mencatat, tahun ini, porsi konsumsi rumah tangga mencapai 56,62% dari struktur PDB Indonesia atau sedikit meningkat dibandingkan porsi pada pertumbuhan tahun 2018 yaitu 55,76%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News