Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (Pemda) memperbaiki tata kelola investasi. Hal ini agar investasi memberi multiplier effect bagi perekonomian nasional.
Ma’ruf mengatakan, dinamika global masih menghadirkan sejumlah tantangan bagi perekonomian Indonesia. Beberapa yang perlu menjadi perhatian, yaitu tingkat inflasi yang masih tinggi, suku bunga, perang, dan fragmentasi geo-ekonomi yang menuntut adanya strategi antisipatif ke depan.
Menurut Ma’ruf, di tengah kondisi ini, perekonomian Indonesia terjaga dan tetap bertumbuh, salah satunya didukung oleh investasi. Investasi vital bagi Indonesia untuk menopang pembangunan berkelanjutan, memberikan nilai tambah pada sumber daya alam yang dimiliki, meningkatkan daya saing bangsa, serta menciptakan keadilan ekonomi dan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Resmi Jadi Anggota FATF, PPATK: Perjuangan Panjang
Di pihak lain, Indonesia diakui sebagai negara yang memiliki magnet investasi. Mengusung status ekonomi terbesar di ASEAN, yang memiliki tenaga kerja muda dalam jumlah besar, tingkat konsumsi domestik yang tinggi, serta sumber daya alam yang melimpah, Indonesia menjadi destinasi investasi yang menjanjikan.
Namun tentu saja, penilaian positif ini bukan tanpa koreksi. Upaya perbaikan iklim investasi secara terus menerus mesti dilakukan agar pertumbuhan investasi dan perkonomian tidak terhenti.
Ma’ruf menyebut, berbagai fasilitas kemudahan dan insentif telah ditawarkan, di bawah payung hukum Undang-Undang Cipta Kerja. Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus juga terus dikembangkan sebagai suatu kawasan yang representatif bagi para investor.
“Saya meminta komitmen seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk mengurai komplikasi investasi di Indonesia. Terus lakukan reformasi birokasi, transformasi tata kelola, dan implementasi regulasi yang jelas, tepat dan sederhana,” ujar Ma’ruf dalam acara Anugerah Layanan Investasi
Wapres menegaskan, pemberantasan korupsi mesti terus menjadi ikhtiar seluruh bangsa karena investor memandang korupsi sebagai hambatan untuk berinvestasi.
Persoalan dan tantangan di bidang ekonomi digital juga tidak boleh diabaikan, agar potensi ekonomi digital membawa sebesar-besarnya kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
Lebih lanjut Wapres menyebut, saat ini peningkatan realisasi investasi menjadi salah satu tema utama dalam Reformasi Birokrasi. Untuk itu, Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah harus semakin fokus dalam melakukan perbaikan iklim investasi yang dibarengi dengan perbaikan tata kelola dan reformasi birokrasi.
Aspek utama tata kelola mencakup perencanaan dan penganggaran, proses bisnis, sumber daya manusia, teknologi informasi, serta inovasi dan pengawasan yang harus terus diperkuat.
“Pastikan bahwa investasi tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi, namun juga maslahat bagi isu-isu sosial, kebudayaan, dan kelestarian lingkungan,” ujar Ma’ruf.
Menurutnya, masyarakat mesti merasakan manfaat dari investasi, antara lain melalui pelibatan tenaga kerja lokal, pemberdayaan UMKM, melakukan transfer pengetahuan dan teknologi, serta harmonis dengan lingkungan dan bumi.
Selain itu, perlu mencermati besarnya nilai konsumsi produk halal dunia. Ia meminta peluang investasi pada sektor potensial ini untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan perlu segera ditindaklanjuti.
Baca Juga: Resmi Indonesia Jadi Anggota Penuh FATF, Ini Harapan Jokowi
Ma’ruf mengklaim pada kunjungan kerjanya ke China beberapa waktu lalu, sejumlah investor China telah menyatakan minat yang besar untuk menanamkan modalnya pada sektor industri halal di Indonesia.
Termasuk dorongan bagi pengembangan Kawasan Industri Halal menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Halal yang akan melebarkan peluang investasi di sektor industri halal yang sangat potensial ini.
“Berbagai sektor potensial lain di masing-masing daerah agar terus digali. Ini akan membawa efek berganda bagi perekonomian daerah, dan mewujudkan pemerataan ekonomi di seluruh tanah air,” pungkas Ma’ruf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News