Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sehat akan meningkatkan kepercayaan investor khususnya yang hendak berinvestasi di surat berharga negara (SBN).
Ia menyebut, sehatnya APBN ditandai dengan defisit yang terjaga. Artinya defisit APBN harus berada di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sebab jika tidak, maka akan menimbulkan keraguan bagi investor untuk membeli SBN.
“Jadi biasanya pemegang surat utang kita selalu bilang, aku percaya karena pemerintah Indonesia nggak akan jor-joran ngeluarin surat utang,” tutur Suahasil dalam Media Briefing, Jumat (4/11).
Baca Juga: Menimbang Dampak Kenaikan Tarif Cukai Rokok terhadap Peredaran Rokok Ilegal
Menurutnya, defisit APBN bisa digunakan sebagai patokan untuk mengukur kesehatan keuangan pada satu negara. Sebab jika defisitnya tinggi maka secara otomatis utang yang dimiliki negara tersebut juga tinggi.
Sehingga dengan APBN yang sehat ini, diharapkan investor bisa turut menempatkan modalnya kembali dalam negeri. APBN yang sehat sangat dibutuhkan ketika situasi pasar keuangan dipenuhi ketidakpastian yang tinggi.
Lebih lanjut, APBN yang sehat juga ditandai dengan pemerintah yang mampu menjaga belanja negaranya serta meningkatkan penerimaan, sehingga penerbitan pembiayaan utang akan dilakukan dengan terukur.
Baca Juga: Satgas BLBI Kantongi Aset Obligor Rp 28,85 Triliun
Sebagai informasi, APBN 2023 dirancang dengan belanja negara sebesar Rp 3.061,2 triliun dan pendapatan negara Rp 2.463 triliun. Dari jumlah tersebut, ditemukan selisih sebesar Rp 598,2 triliun dengan defisit 2,84% dari PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News