kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Wamenkeu Suahasil Nazara: Kesehatan APBN Tentukan Kepercayaan Investor


Sabtu, 05 November 2022 / 08:45 WIB
Wamenkeu Suahasil Nazara: Kesehatan APBN Tentukan Kepercayaan Investor
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sehat akan meningkatkan kepercayaan investor khususnya yang hendak berinvestasi di surat berharga negara (SBN).

Ia menyebut, sehatnya APBN ditandai dengan defisit yang terjaga. Artinya defisit APBN harus berada di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sebab jika tidak, maka akan menimbulkan keraguan bagi investor untuk membeli SBN.

“Jadi biasanya pemegang surat utang kita selalu bilang, aku percaya karena pemerintah Indonesia nggak akan jor-joran ngeluarin surat utang,” tutur Suahasil dalam Media Briefing, Jumat (4/11).

Baca Juga: Menimbang Dampak Kenaikan Tarif Cukai Rokok terhadap Peredaran Rokok Ilegal

Menurutnya, defisit APBN bisa digunakan sebagai patokan untuk mengukur kesehatan keuangan pada satu negara. Sebab jika defisitnya tinggi maka secara otomatis utang yang dimiliki negara tersebut juga tinggi.

Sehingga dengan APBN yang sehat ini, diharapkan investor bisa turut menempatkan modalnya kembali dalam negeri. APBN yang sehat sangat dibutuhkan ketika situasi pasar keuangan dipenuhi ketidakpastian yang tinggi.

Lebih lanjut, APBN yang sehat juga ditandai dengan pemerintah yang mampu menjaga belanja negaranya serta meningkatkan penerimaan, sehingga penerbitan pembiayaan utang akan dilakukan dengan terukur.

Baca Juga: Satgas BLBI Kantongi Aset Obligor Rp 28,85 Triliun

Sebagai informasi, APBN 2023 dirancang dengan belanja negara sebesar Rp 3.061,2 triliun dan pendapatan negara Rp 2.463 triliun. Dari jumlah tersebut, ditemukan selisih sebesar Rp 598,2 triliun  dengan defisit 2,84% dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×