CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Wamendag optimistis ekspor Indonesia ke depan terus meningkat


Senin, 07 Desember 2020 / 14:39 WIB
Wamendag optimistis ekspor Indonesia ke depan terus meningkat
ILUSTRASI. Wamendag Jerry Sambuaga optimistis ekspor Indonesia ke depan terus meningkat


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto  mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pelepasan ekspor terbesar tahun 2020 pada akhir pekan kemarin, Jumat (4/12).

Pelepasan ekspor dilakukan bersamaan di beberapa kota melalui sistem hybrid, fisik maupun virtual. Presiden Joko Widodo secara virtual melakukan peresmian peluncuran ekspor di Jakarta.

Di Boyolali, Jerry mengikuti acara itu secara fisik bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan para pengusaha. Sementara, Mendag Agus Suparmanto melakukan hal yang serupa di Lamongan, dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selain di Boyolali dan Lamongan, ekspor juga dilepas dari Medan, Jakarta, Bontang, Makassar, Bandung dan Lampung.

Produk yang diekspor sangat beragam, mulai dari makanan olahan, alas kaki, rempah-rempah, produk pertanian, perikanan, kehutanan, furniture hingga barang-barang unik seperti gazebo dan serat kapuk. Jumlah provinsi yang terlibat sebanyak 16 provinsi dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,64 miliar atau Rp 23,75 triliun. Yang menarik dalam pelepasan ekspor tersebut adalah keikutsertaan banyak UMKM dan mereka yang baru pertama kali melakukan ekspor.

Baca Juga: Faisal Basri: Turunkan Dulu Covid, Baru Perbaiki Ekonomi

Presiden Joko Widodo mengapresiasi Kemendag sekaligus menekankan masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Menurut Jokowi, Indonesia mencapai surplus sebesar US$ 17,07 miliar sampai dengan Oktober 2020 namun sebenarnya masih banyak peluang yang bisa digarap dan diptimalkan. Oleh karena itu, Presiden berpesan agar jangan cepat puas dan terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor.

Jerry mengatakan bahwa presiden Jokowi konsisten dalam kebijakan ekspor maupun pembinaan ekonomi secara umum. Konsistensi itu menurut Jerry melingkupi semua aspek, mulai dari percepatan perundingan perdagangan, pembinaan semua sektor dan skala industri, hingga pembenahan sistem logistik dan transportasi.

“Presiden ingin kita serius mengoptimalkan ekspor agar ekspor bisa makin punya kontribusi bagi perekonomian nasional, pendorong kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Itulah yang kami terjemahkan dalam berbagai program di Kemendag. Bukan hanya dalam program internal, tetapi juga dalam sinergi dengan K/L maupun stake holder lain.” Kata Jerry dalam keterangannya.

Baca Juga: Disoal Jokowi, sampai kapan Indonesia bisa mengekspor batubara?

Wamendag sendiri menyampaikan apresiasi kepada para pelaku usaha yang tidak lelah berupaya dan tidak pesimis meski dalam masa pandemi. Menurutnya, pandemi memang memberikan tantangan yang cukup berat, tetapi terbukti bahwa dalam konteks ekspor banyak pengusaha yang justru meningkat volume ekspornya.

“Dalam acara dialog tadi terbukti bahwa banyak pengusaha justru mendapatkan peningkatan pesanan, Bahkan sampai mereka harus mengantri container peti kemas dan juga pelayaran. Jadi, semoga ini menjadi sinyal positif perekonomian Indonesia bisa segera bangkit dan ekspor menjadi pendorongnya.” Tambah Jerry.

Kementerian perdagangan menurut Jerry berhasil menyelesaikan banyak perjanjian perdagangan. Untuk tahun ini beberapa perjanjian besar telah berlaku antara lain Indonesia-Australia CEPA dan ASEAN-Hong Kong Free Trade Agreement.

Selain itu, penandatangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan perpanjangan fasilitas GSP juga merupakan pencapaian diplomasi dagang tahun ini.

Baca Juga: Jokowi soroti lambatnya hilirisasi batubara, begini kata ketua umum APBI

Implementasi dari berbagai perjanjian perdagangan juga menunjukkan trend yang sangat positif ditunjukkan dengan utilisasi Surat Keterangan Asal (SKA) meningkat tajam. Pada konteks Indonesia-Chile CEPA misalnya, peningkatan utilisasi SKA mencapai lebih dari 160% dan volume perdagangan juga meningkat tajam menjadi US$ 53,3 juta per Juli 2020.

Untuk itu Wamendag sangat optimistis bahwa di tahun-tahun mendatang ekspor Indonesia akan terus meningkat, bukan hanya di pasar-pasar tradisional tetapi juga menjangkau pasar-pasar non-tradisional dan negara-negara baru.

Selanjutnya: Presiden Jokowi melepas ekspor produk Indonesia senilai Rp 23,75 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×