kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wamendag: Merdeka dalam perdagangan itu mutlak


Selasa, 18 Agustus 2020 / 16:19 WIB
Wamendag: Merdeka dalam perdagangan itu mutlak
ILUSTRASI. Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menjadi narasumber pada Webinar dengan tema 'UMKM dan e-Payment', Jakarta, Jumat (10 Juli).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menyambut perayaan HUT RI ke-75 pada 17 Agustus 2020 kemarin merupakan momen langka sejak Indonesia merdeka. Pasalnya, perayaan HUT RI di Istana Negara dirayakan cukup sederhana dan sejumlah pejabat negara yang biasanya hadir secara fisik di Istana, kini hadir secara virtual.

Salah satunya adalah Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga bersama istri. Melalui momen HUT RI di masa pandemi ini, Jerry mengatakan makna perayaan kemerdekaan dalam konteks pandemi saat ini adalah tetap optimis dan terus bekerja keras mengisi kemerdekaan.

“Selalu optimis. Ingat, kita bangsa Indonesia ini dibentuk oleh berbagai macam krisis, termasuk krisis akibat pandemic ini. Dan hasilnya kita tetap survive dan berkembang. Jadi saya yakin dengan kerja keras dan kolaborasi kita semua bisa melalui ini," kata Jerry, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (18/8)

Baca Juga: Pertamina Pasok Biosolar B30 sebanyak 715.000 liter ke PT Garam

Kerja keras yang dimaksud Jerry harus dilakukan oleh semua elemen bangsa sehingga bisa memberikan kontribusi total di bidang masing-masing. Dia Bersama dalam jajaran Kemendag tengah bekerja keras untuk menjaga kepentingan perdagangan Indonesia.

Menurutnya banyak agenda perdagangan yang harus dijaga dan ditingkatkan. Di dalam negeri Wamendag menyebut ketersediaan dan stabilitas kebutuhan masyarakat, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui perdagangan dan peningkatan efektifitas dan efisiensi perdagangan.

Sedangkan ke luar, Jerry menyebut perluasan pasar ekspor, peningkatan nilai tambah produk ekspor dan perdagangan antar negara yang adil dan terbuka.

“Merdeka dalam perdagangan itu harus. Itu visi saya dan teman-teman di Kemendag dalam mengisi Kemerdekaan. Kita total, extraordinary dan transformatif melakukannya sebagaimana arahan presiden dalam Pidato di depan Sidang MPR kemarin.” Tambah Jerry.

Baca Juga: Pertamina investasikan US$ 90 miliar untuk infrastruktur hulu migas dan kilang

Kemendag mencatat capaian yang baik selama pandemi Covid-19. Perdagangan dalam negeri relatif memuaskan, terlihat dari ketersediaan barang dan kestabilan harga. Sedangkan ekspor Indonesia meskipun mengalami tekanan tetapi tetap mencatat surplus sebesar 5,5 miliar dolar AS.

Indonesia juga telah berhasil menyelesaikan sejumlah perundingan dagang bilateral maupun regional. Yang terbaru adalah IA-CEPA dan AHK-FTA.

Kembali pada peringatan HUT RI, Jerry menyebut pidato Presiden Joko Widodo di depan MPR Jumat kemarin sebagai arahan untuk melaksanakan tugas negara dalam konteks mitigasi dan pemulihan akibat pandemi. Seluruh jajaran pemerintahan, termasuk dirinya harus siap melaksanakan arahan itu karena memang sudah menjadi tugasnya.

Ketika ditanyakan lebih lanjut mengenai pidato tersebut Jerry mengatakan bahwa ia membuat beberapa catatan. Catatan pertama dan utama menurut Jerry adalah catatan makro yaitu bahwa kita masih berada dalam mode darurat dalam menghadapi pandemi dan harus meneruskan upaya-upaya yang serius, luar biasa dan transformatif dalam seluruh bidang, khususnya dalam bidang kesehatan dan ekonomi.

Baca Juga: Ma'ruf Amin sebut pembangunan nasional sebelum pandemi membanggakan

Catatan kedua yang menurut Jerry harus dilaksanakan sebagai arahan adalah masing-masing Kementerian dan Lembaga harus menyesuaikan diri serta saling berkoordinasi untuk mewujudkan visi yang disebutkan presiden.

“Kebijakan pembangunan dalam status mitigasi dan pemulihan ini harus dilihat secara utuh oleh semua kementerian dan Lembaga. Dalam berbagai kesempatan Presiden mengingatkan kami untuk meninggalkan ego sektoral. Saya kira begitu juga cara kita dalam melihat pidato presiden, khususnya dalam pengantar nota keuangan RAPBN. Kami harus memperkuat koordinasi dan komunikasi antar Kementerian dan Lembaga sehingga tujuan yang disampaikan Presiden bisa tercapai," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×