kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wamendag dorong kolaborasi antara pemerintah, petani dan pengusaha di pedesaan


Rabu, 31 Maret 2021 / 23:33 WIB
Wamendag dorong kolaborasi antara pemerintah, petani dan pengusaha di pedesaan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kerja sama dengan petani dan pengusaha di pedesaan harus diterjemahkan dalam berbagai program konkret pemerintah yang berorientasi hasil.  Hal ini dikemukakan Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, saat menerima kunjungan dari Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI) hari Senin, 29 Maret 2021 di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta. 

Dalam pertemuan sekitar dua jam tersebut, Jerry mendiskusikan beberapa hal yang menjadi perhatian utama dari APEDI, salah satunya isu harga jagung di tingkat petani yang cukup rendah saat ini. 

Menanggapi hal tersebut, Jerry menawarkan solusi yang selama ini juga selalu didorong oleh Kemendag, yakni pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

“Kami dari Kemendag, Bapak Menteri Perdagangan dan saya, serta Kepala Bappebti, tidak akan bosan-bosannya menawarkan kepada para petani untuk memanfaatkan yang namanya SRG karena itu banyak manfaatnya," ujar Wamendag. 

Baca Juga: Kemendag paparkan kendala ekspor kelapa sawit Indonesia di pasar Eropa

Manfaatnya adalah, pertama, petani bisa menyimpan komoditinya saat panen raya dan melakukan tunda jual untuk memperoleh harga yang lebih tinggi serta menghindari jeratan tengkulak. 

Kedua, resinya dapat digunakan sebagai agunan untuk pembiayaan dari berbagai bank baik di daerah maupun nasional.Dan ketiga yang penting juga, SRG ini akan membantu ketersediaan pasokan dan menstabilkan harga. 

"Jadi, bahkan bukan hanya jagung, tapi banyak sekali komoditi yang bisa disimpan di 123 gudang SRG yang ada saat ini. Dan kita harapkan juga kalau bisa komoditi olahan yang bernilai tambah yang disimpan di situ”, ungkap Jerry.

Dorongan untuk memanfaatkan SRG ini disambut baik oleh Sekjen APEDI, Mochamad Sabdo, yang menyampaikan bahwa saat ini APEDI, memiliki lahan seluas 2000 hektar di Purwakarta, yang rencananya akan digunakan untuk percontohan SRG dan pengolahan berbagai komoditi, seperti kelapa, jagung premium, dan sorgum. 

Sebagaimana diusulkan oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri yang mendampinginya, Wamendag juga menyampaikan bahwa bentuk kehadiran pemerintah dalam mengatasi harga jagung yang rendah juga dapat dilakukan dengan mempertemukan petani dengan pengusaha pakan ternak, maupun asosiasi retail untuk menyerap produksi.  

Baca Juga: Hingga Mei, Bulog prediksi stok CBP akan mencapai 1,4 juta ton




TERBARU

[X]
×