Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Isu yang sama pentingnya yang juga mengemuka dalam pertemuan yaitu soal akses pasar produk pertanian Indonesia ke luar negeri. Relatif terbatasnya akses petani di desa terhadap informasi ekspor dapat diselesaikan salah satunya melalui koordinasi antara APEDI dengan Kemendag. Terkait ini, Wamendag menekankan bahwa kunci keberhasilan ekspor ialah ketersediaan pasokan yang kontinu dan business matching dengan para pembeli di luar negeri.
“Kami sadar bahwa mendorong petani untuk ekspor ke luar negeri bukanlah hal mudah dan perlu concerted effort dari seluruh pemangku kepentingan. Di kami sendiri, Kemendag setiap tahunnya menggelar event Trade Expo Indonesia. Tahun ini karena pandemi akan diselenggarakan secara virtual tanggal 24-26 Oktober 2021," tuturnya.
Baca Juga: Kemendag sebut harga daging sapi di daerah terbilang murah
Ia melanjutkan, di sinilah kesempatan bagi para petani dan pelaku usaha di desa untuk memamerkan bermacam produk yang dihasilkan dan diolah di daerah, dan kemudian menegosiasikan transaksi dengan buyers yang ada di luar negeri. "Saya yakin selama produk yang kita tampilkan itu yang terbaik dan kompetitif, buyers pasti akan tertarik membeli”, kata Jerry.
Tidak hanya business matching, Jerry juga mempersilakan para calon eksportir untuk memanfaatkan berbagai fasilitas pelatihan yang disediakan Kemendag untuk ekspor, termasuk negosiasi harga dengan pembeli di luar negeri.
Selanjutnya: Tata niaga unggas dinilai bermasalah, peternak minta perlindungan pemerintah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News