kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau meningkat, indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi masih rendah


Senin, 17 Desember 2018 / 21:31 WIB
Walau meningkat, indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi masih rendah
ILUSTRASI. ILUSTRASI OPINI - Meregulasi Perkembangan Teknologi


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 2017 sebesar 4,99, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,34. Sayangnya, nilai tersebut masih dinilai belum optimal.

Indeks tersebut disusun dari 11 indikator yang dirangkum menjadi tiga subindeks: akses dan infrastrukur 5,16; penggunaan sebesar 4,44; dan keahlian sebesar 5,75. Secara wilayah, DKI Jakarta menjadi oemilik indeks TIK terbesar dengan nilai 7,61 sementara nilai terendah dimiliki Papua 3,88.

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pengarepan beri komentar terkait hal ini. Ia bilang bahwa sejatinya indeks TIK nasional meningkat cukup pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun secara umum nilai tersebut belum terlalu memuaskan.

"Dilihat secara keseluruhan memang ada kenaikan, dibandingkan 2016 nilainya 4,34 sementara secara global, Indonesia menempati peringkat 111, naik dari tahun 2015 pada peringkat 115," kata pria yang akrab disapa Semmy ini saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/12).

Dengan indeks sebesar 4,99, Semmy optimistis peringkat Indonesia bisa menembus peringkat 100 besar. Meskipun nilai 4,99 masih dianggap Semmy tergolong rendah. Jika diasumsikan indeks TIK dengan skala 10, reratanya berada pada nilai 5. Terlebih ia mengakui masih terjadi kesenjangan antar wilayah khususnya bagian Indonesia Timur.

"Kalau dilihat dari topologi Indonesia sebagai negara kepulauan, konektivitas kita memang sangat bergantung kepada jaringan nirkabel. Sementara negara dengan indeks TIK yang tinggi sudah mengandalkan jaringan melalui kabel optik," jelasnya.

Mengatasi kesenjangan ini, Semmy bilang Kominfo terus mempercepat proyek kabel serat optik nasional atawa Palapa Ring. Targetnya Palap Ring akan rampung tahun depan. "Di barat kan sudah operasi sisanya di tengah dan timur sedang finalisasi. Mungkin tahun depan sudah bisa diresmikan oleh Presiden dan Menteri," kata Semmy.

Ketika Palapa Ring beroperasi penuh, Semmy bilang tak hanya indeks TIK yang diprediksi makin meningkat. Melainkan ekosistem digital nasional juga akan makin kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×