Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Hendra Wibawa mencatat jumlah impor sapi pedaging (bakalan) baru mencapai 43% dari target yang ditetapkan pada triwulan I 2025.
“Realisasi impor sapi pedaging (bakalan) sampai 2 Juli 2025 adalah sebanyak 231.593 ekor atau 43% dari alokasi pemasukan sampai Triwulan I sebanyak 534.977 ekor,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (15/7) malam.
Sementara itu, lanjut Hendra, untuk impor sapi indukan pedaging dan sapi perah telah direalisasikan komitmen pemasukan sapi per tanggal 10 Juli 2025, sebanyak 25.097 ekor. Ini terdiri dari, 11.375 ekor sapi perah oleh 60 pelaku usaha dan 13.722 ekor sapi indukan pedaging oleh 30 pelaku usaha.
Sayangnya, dia tak menyebutkan siapa saja importir yang memasukan sapi tersdebut ke tanah air. Dia hanya bilang, untuk sapi bakalan importasi dilakukan oleh importir ruminansia besar (feedlotter).
Baca Juga: Ada 1.500 Sapi Asal Australia Masuk RI, Barantin Pastikan Bebas Penyakit Berbahaya
“Sedangkan untuk sapi indukan pedaging dan sapi perah, selain dilakukan oleh feedlotter, juga para pelaku usaha sapi perah dan investor yang ingin berkontribusi dalam mensukseskan program percepatan peningkatan produksi susu dan daging nasional (P2SDN) dalam rangka mendukung program strategis Makan Bergizi Gratis (MBG),” tuturnya
Hendra menyebutkan, pada tahun 2025 ini untuk sapi indukan pedaging dan sapi perah dalam mendukung program di atas, Kementan menargetkan bakal masuk 200.000 ekor sapi.
Di samping itu, Hendra mengungkapkan, saat ini impor sapi hidup masih bersumber dari Australia, walaupun sudah dibuka impor sapi dari Meksiko sejak tahun 2016.
Baca Juga: Pemerintah Buka Keran Impor Sapi dari Brasil & AS, Targetkan 1 Juta Ekor hingga 2029
Dia bilang, untuk menambah akses sapi hidup yang berkualitas, pemerintah juga telah membuka keran impor sapi dari Brazil dan Selandia Baru yang juga akan menyusul masuknya sapi dari Amerika Serikat.
“Penambahan negara sumber sapi hidup ini adalah untuk mengejar target pemasukan sapi indukan pedaging dan sapi perah dengan total masing-masing satu juta ekor dalam periode 2025-2029,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hendra menambahkan, pemasukan secara bertahap tiap tahunnya bakal berkontribusi terhadap peningkatan produksi susu dan daging nasional
“Harapannya secara bertahap mengurangi defisit pemenuhan kebutuhan susu dan daging nasional,” pungkasnya.
Baca Juga: Sudah Impor 25.000 Sapi, Begini Update Program Swasembada Susu dan Daging Prabowo
Selanjutnya: IHSG Menguat 0,72% ke 7.192 pada Rabu (16/7), MAPA, EXCL, MEDC Jadi Top Gainers LQ45
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok di Jabodetabek 17-18 Juli, Hujan Lebat di Daerah Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News