kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

Wakil Menteri PKP: Sektor Perumahan Akan Berkontribusi 1,3% ke Pertumbuhan Ekonomi


Rabu, 06 Agustus 2025 / 18:42 WIB
Wakil Menteri PKP: Sektor Perumahan Akan Berkontribusi 1,3% ke Pertumbuhan Ekonomi
ILUSTRASI. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah mengatakan sektor perumahan menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengatakan sektor perumahan akan menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Fahri menjelaskan, lewat tiga program utama di sektor perumahan pihaknya telah menghitung total perputaran ekonomi di sektor perumahan bisa tembus Rp 310 triliun per tahun.

“Kontribusi ini berpotensi memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 1% sampai 1,3% dari target 8% yang dijanjikan Bapak Presiden Prabowo,” ujarnya dalam diskusi bertajuk “Rumah untuk Semua: Strategi Pemerintah Mempercepat Akses Hunian Layak”, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Fahri mengungkapkan, tiga program prioritas di sektor perumahan di antaranya pertama, renovasi dua juta rumah yang akan di mulai pada tahun anggaran 2026 dengan alokasi dana sebesar Rp 43 triliun.

Baca Juga: Airlangga: Menkeu Restui Kenaikan Plafon KUR Perumahan dan Perpanjangan PPN DTP 100%

Menurutnya, program ini ditujukan bagi masyarakat yang telah memiliki rumah, khususnya di desa, tetapi membutuhkan renovasi agar layak huni.

Kedua, program pembangunan satu juta rumah baru melalui kemitraan strategis dengan sektor swasta, terutama untuk restorasi kawasan kumuh dan penyediaan hunian layak di perkotaan.

Ketiga, program penataan kawasan pesisir dan pembangunan rumah vertikal, dengan prioritas pada sekitar 10% wilayah pesisir Indonesia, sejalan dengan target pengurangan backlog perumahan nasional sebesar 20 juta unit.

Di samping itu, Fahri menuturkan, arah subsidi perumahan ke depan harus difokuskan pada tanah, bukan semata pada kredit perumahan. Menurutnya, ini sebagaimana negara-negara lain lakukan.

“Elemen subsidi di seluruh dunia adalah tanah, bukan kredit. Dengan mengendalikan harga dan zonasi tanah, negara dapat memastikan pembangunan rumah sesuai kepentingan publik, bukan hanya orientasi keuntungan,” tegasnya.

Baca Juga: Menteri Maruarar: Aturan KUR Sektor Perumahan Siap Ditandatangani

Lebih lanjut, Fahri menambahkan, penyediaan hunian vertikal atau rumah susun (rusun) dengan harga yang terjangkau penting dilakukan melalui konsolidasi lahan oleh negara dan skema sewa jangka panjang.

“Ketiga program ini tidak hanya mengurangi backlog perumahan, tetapi juga menggerakkan sektor konstruksi, bahan bangunan, tenaga kerja, dan investasi swasta. Dampaknya langsung terasa terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya.

Selanjutnya: Persaingan Klinik Kesuburan, Brawijaya Hospital Terapkan Pendekatan Personal

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok di Jakarta & Sekitarnya, Hujan Sangat Lebat di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×