kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Wah, kasus Bank Century kembali menghangat di DPR


Rabu, 24 November 2010 / 19:31 WIB
Wah, kasus Bank Century kembali menghangat di DPR
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Cipta Wahyana

JAKARTA. Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali menggugat kasus Bank Century. Setelah lama tidak mempersoalkan lagi kasus penggelontoran dana talangan (bailout) senilai Rp 6,76 triliun untuk Century, kini, beberapa fraksi di DPR kembali mendesak aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini.

Situasi ini tergambar dalam Rapat Tim Pengawas Bank Century. Dalam rapat yang sejatinya sudah lama tidak gelar itu, anggota DPR terlihat kembali bersemangat mempersoalkan kasus ini. Dalam rapat yang dihadiri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaaan RI, dan Polri itu, para anggota DPR juga mengeluarkan data-data lama yang dimiliki oleh Pansus Bank Century.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mempertanyakan keseriusan KPK untuk menuntaskan kasus ini. Karena, menurut Bambang, data-data pelanggaran hukum dalam kasus ini sudah dikantongi oleh anggota DPR. “KPK jangan menyembunyikan data. Buka saja yang sudah terang benderang ini,” tegas Bambang, Rabu (24/11).

Anggota DPR lainnya, Hendarawan Supratikno, juga menyuarakan hal yang serupa. Bahkan, politikus PDI Perjuangan ini menyebut, sejatinya, niat jahat pejabat Bank Indonesia dan Departemen Keuangan sudah terlihat dari awal penggelontoran dana bailout untuk bank yang kini bernama Bank Mutiara itu. “Saya kasih ke mahasiwa semester V juga mereka mengerti niat jahatnya,” ujar Hendarawan.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Shiddiq lebih bersemangat lagi. Ia menuntut rapat tim pengawas terus dilanjutkan sampai ada titik terang tentang penyelesaian kasus ini. Ia juga mengusulkan, tim pengawas tidak hanya menggelar rapat seminggu sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×