Reporter: Sandy Baskoro, Yudho Winarto, Arif Wicaksono | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Ancaman flu burung alias avian influenza (H5N1) semakin nyata. Sepanjang tahun ini, sedikitnya sembilan orang meninggal akibat virus flu burung.
Kabar teranyar, seorang balita empat tahun berinisial IT, warga Kampung Nagreg, Desa Gorowong Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meninggal dunia akibat flu burung pada 6 Desember 2012.
Hasil penyelidikan Tim Terpadu Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat menyimpulkan, korbanĀ terinfeksi AI kemungkinan akibat kontak langsung dengan bangkai unggas di sekitar tempat tinggalnya.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan virus flu burung yang menyerang manusia berasal dari clade lama, yakni 2.1. Sejauh ini belum ada laporan clade 2.3.2 menjangkiti manusia.
Menteri Kesehatan sudah mengeluarkan instruksi untuk mengantisipasi kasus flu burung. Pertama, semua pihak diminta meningkatkan kewaspadaan. Kedua, seluruh petugas kesehatan disiagakan sehingga begitu ada indikator infeksi virus langsung ditangani.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyatakan belum mendesak bagi pemerintah untuk menetapkan kasus flu burung belakangan ini sebagai kejadian luar biasa (KLB) nasional. "Namun masyarakat tetap harus waspada. Yang terpenting, terapkan pola hidup sehat dan jangan kontak langsung dengan unggas yang mati mendadak," ujar dia kepada KONTAN, kemarin.
Kasus flu burung pernah ditetapkan sebagai KLB nasional pada 2005. Kala itu pemerintah mengalokasikan dana Rp 158 miliar untuk mengatasi wabah flu burung. Sepanjang 2005, terdapat 20 kasus flu burung yang menjangkiti manusia dan 13 orang diantaranya meninggal dunia.
Kasus flu burung pertama kali muncul di China dan Vietnam pada 2003. WHO mencatat, sejak pertama kali muncul hingga 17 Desember 2012, korban meninggal di seluruh dunia mencapai 360 orang dari 610 kasus flu burung. Dari jumlah itu, Indonesia menduduki urutan pertama dengan korban meninggal 160 orang dari 192 kasus flu burung.
Kementerian Pertanian melaporkan, hingga ini kasus kematian itik yang terduga flu burung sudah meluas ke 31 kabupaten/kota di enam provinsi. Selain di Pulau Jawa, flu burung sudah menyeberang ke Sumatra, tepatnya di Lampung.
Kementerian PertanianĀ mengusulkan penggunaan dana cadangan bencana untuk menanggulangi wabah flu burung, khususnya untuk depopulasi unggas. "Kami sudah usulkan dalam rapat koordinasi," tutur Pujiatmoko, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News