kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,46   7,13   0.79%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona bisa berdampak lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi China dari SARS


Senin, 27 Januari 2020 / 19:17 WIB
Virus corona bisa berdampak lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi China dari SARS
ILUSTRASI. 159/5000 Orang-orang yang memakai masker wajah memilih sayuran di supermarket, saat negara itu dilanda wabah virus corona baru, di Beijing, Cina 26 Januari 2020.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

Sementara pada sektor ritel, tercatat bahwa wabah SARS memukul pertumbuhan ritel dari 10% ke 4,5% pada 2003 silam. Sebab, masyarakat menghindari aktivitas berbelanja ke pasar atau pusat perbelanjaan agar terhindar dari penularan. 

Danske Bank memprediksi dampak corona pada sektor ritel China saat ini akan serupa dengan masa itu, meski memang ada kemungkinan tidak separah 2003 mengingat transaksi belanja sudah didominasi online melalui e-commerce sekarang ini. 

Selanjutnya, Danske Bank juga memprediksi tekanan kenaikan inflasi akan terjadi seiring dengan isolasi pada hampir keseluruhan provinsi Hubei, China.

Baca Juga: Wuhan bak kota mati, ini pengakuan mahasiswa Indonesia

“Provinsi Hubei akan mengalami penurunan pertumbuhan PDB yang signifikan akibat isolasi. Sementara, Hubei merupakan 4% dari keseluruhan ekonomi China sehingga penurunan 20% pada PDB Hubei saja dapat mengurangi 0,8% pada PDB China secara keseluruhan,” lanjut laporan tersebut. 

Perpanjangan masa libur Tahun Baru China untuk seminggu ke depan di sejumlah area di China menambah potensi pengurangan produksi (output) perekonomian China dalam jangka pendek.

Kasus virus corona menjadi ancaman tambahan bagi perekonomian China yang juga tengah dalam kondisi rentan akibat Perang Dagang dengan Amerika Serikat (AS). 

Adapun, di sisi yang lebih positif, Danske Bank mengatakan Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran virus corona kali ini memang mengambil bagian yang jauh lebih kecil pada perekonomian China dibandingkan dengan provinsi Guangdong yang pada 2003 menjadi pusat virus SARS. 

Baca Juga: Panic selling dan kekhawatiran ancaman wabah virus corona bikin IHSG melemah hari ini

“Guangdong merupakan provinsi terbesar China dengan 100 juta lebih penduduk dan berkontribusi 11% terhadap PDB,” tutur Danske Bank. 

Kebijakan pemerintah China untuk memitigasi dampak corona ke perekonomian pun diharapkan, yaitu dalam bentuk stimulus. Meski Danske Bank memandang, akan sulit bagi pemerintah China untuk mengkalibrasi seberapa banyak dan untuk berapa lama stimulus ekonomi harus diberikan untuk menangkal penurunan PDB. 

"Pada tahap ini sangat sulit untuk menilai dampak keseluruhan terhadap ekonomi China, tetapi berdasarkan faktor-faktor di atas, tekanan hingga sekitar satu poin persentase sangat mungkin terjadi sebagai dampak temporer virus Korona,” tandas bank itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×