Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya virus corona yang berasal dari China dan mulai mewabah ke sejumlah negara lain menimbulkan kekhawatiran. Tak hanya khawatir terhadap penyebaran penyakit, tetapi juga khawatir terhadap dampaknya pada aktivitas perekonomian, terutama di Negara Tirai Bambu tersebut.
Danske Bank, perusahaan finansial dan perbankan asal Denmark, dalam risetnya, Senin (27/1) memperkirakan dampak buruk virus corona memiliki potensi lebih besar terhadap ekonomi China dibandingkan dengan kasus virus SARS pada 2003 silam.
Baca Juga: IHSG hari Senin merosot, bagaimana proyeksi pada perdagangan Selasa (28/1)?
Meski respons dan tindakan pemerintah China kali ini dinilai jauh lebih cepat dibandingkan kasus SARS dulu, Danske Bank menilai risiko penyebaran virus corona jauh lebih tinggi pada saat ini di tengah jejaring transportasi yang sangat luas serta momentum Tahun Baru China di mana banyak orang datang dan pergi dari China.
“Dibandingkan 2003, jaringan transportasi kereta, pesawat, dan mobil sudah sangat lebih luas. Sekitar 50 kereta berangkat dari Wuhan ke kota-kota besar setiap hari sebelum akhirnya diisolasi. Virus juga menyebar pada waktu kritis yaitu perayaan Tahun Baru di mana 3 juta sampai 400 juta orang diperkirakan bepergian,” terang Danske Bank dalam laporan itu.
Selaras dengan itu, dampak penyebaran virus corona terhadap ekonomi China juga berpotensi lebih besar terutama pada sektor jasa dan ritel.
Baca Juga: Seberapa besar dampak wabah virus corona ke ekonomi China dan global?
Danske Bank menghitung, sektor jasa China akan mengalami pukulan paling keras mengingat porsinya yang sudah mencapai 54% dari PDB, dibandingkan pada 2003 yaitu 42% dari PDB.
Pukulan pada sektor jasa akibat banyak warga China yang akan tinggal di rumah, menghindari tempat umum seperti bioskop, konser, restoran, dan tempat-tempat wisata.
Apalagi, jumlah masyarakat kelas menengah di China juga sudah lebih besar dan umumnya masyarakat tersebutlah yang melakukan aktivitas hiburan dan berkontribusi pada sektor jasa.