CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Vaksinasi tembus 10 juta dosis, Indonesia masuk 4 besar dunia


Rabu, 31 Maret 2021 / 09:08 WIB
Vaksinasi tembus 10 juta dosis, Indonesia masuk 4 besar dunia
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan perkembangan program vaksinasi nasional saat ini telah mencapai angka 10 juta vaksin. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan program vaksinasi nasional saat ini telah mencapai angka 10 juta vaksin. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Berkat hal itu, lanjut Menkes, Indonesia berhasil menjadi salah satu dari empat negara di terbanyak dalam memberikan vaksin di luar negara produksi vaksin. 
Brazil, Turki, dan Jerman merupakan tiga besar negara yang berhasil memenuhi target vaksin di masing-masing negara. 

“Alhamdulillah, hari ini vaksinasi bisa tembus 10 juta. Indonesia punya kecepatan harian vaksinasi mencapai 500.000 suntikan per hari. Kita harapkan pada Maret dan April, ketika ketersediaan vaksin mencapai 15 juta, kita sudah sesuai kecepatan penyuntikannya,” papar Budi. 

Pernyataan tersebut disampaikan Budi saat melaporkan perkembangan terkait vaksinasi nasional kepada Presiden Jokowi, Senin (29/3/2021). 

Baca Juga: Stok Vaksin Menipis, Menkes Optimistis Vaksinasi Covid-19 Gapai 1 Juta Orang per Hari

Selain menyampaikan prestasi gemilang vaksinasi Indonesia, Budi turut menyampaikan laporan penting terkait keterbatasan vaksin yang tengah terjadi di dunia saat ini. 

Menurut laporan Budi, beberapa negara sekarang ini tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang memicu terjadinya embargo vaksin. Embargo vaksin itu, kata dia, merupakan salah satu faktor eksternal yang berpotensi menghambat laju vaksinasi nasional. 

Baca Juga: WHO & 23 negara termasuk Indonesia kerjasama cegah pandemi terulang

“Lonjakan ini terjadi akibat mobilitas agresif di negara-negara tersebut. Kalau negara-negara produsen vaksin melakukan embargo, tentu bisa mengganggu kedatangan vaksin untuk beberapa bulan ke depan,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/3/2021). 

Oleh karena itu, Budi meminta pemerintah Indonesia untuk lebih cermat dan hati-hati dalam mengatur pemberian vaksin. Ini penting untuk mencegah kekosongan vaksin nasional. 

“Seperti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kita tidak boleh kehilangan momentum perbaikan lewat pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Jangan sampai ada lonjakan kasus seperti di Eropa,” terangnya. 

Pada kesempatan itu, Budi tidak lupa berpesan kepada masyarakat, khususnya kelompok lanjut usia (lansia), agar berkenan divaksinasi. Menurut dia, hal ini berguna untuk menekan jumlah kematian lansia di rumah sakit. 

“Tolong bantu semua orang tua di atas usia 60 tahun untuk segera diajak vaksinasi. Kita konsentrasi pemberian vaksin ke lansia. Kalau kita segera vaksinasi lansia, sangat kecil tekanan yang dirasakan tenaga kesehatan (nakes) dan rumah sakit,” ujarnya. 

Baca Juga: WHO rilis penyelidikan asal usul virus corona penyebab Covid-19, ada 4 kemungkinan

Lebih lanjut, ia juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker, dan menjaga jarak (3M). Protokol ini harus terus digalakkan, meski untuk orang yang sudah divaksinasi. 

“Meski sudah mendapatkan vaksin, tetap laksanakan 3M. Vaksin tidak membuat kita kebal dan tidak menjamin kita terhindar dari Covid-19, tetapi antibodi kita menjadi lebih baik dan berpotensi lebih cepat sembuh ketika dirawat di rumah sakit,” kata Budi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksinasi Tembus 10 Juta, Indonesia Tempati Urutan ke-4 Terbanyak"
Penulis : Amalia Purnama Sari
Editor : Mikhael Gewati

Selanjutnya: Capai 500.000 penyuntikan per hari, Kemenkes masih terbentur stok vaksin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×