kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Utang pemerintah naik jadi Rp 3.779,98 T, kenapa?


Senin, 04 September 2017 / 15:59 WIB
Utang pemerintah naik jadi Rp 3.779,98 T, kenapa?


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Nilai utang pemerintah pusat sampai akhir Juli 2017 telah mencapai angka Rp 3.779,98 triliun. Jumlah itu naik Rp 73,47 triliun dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 3.706,52 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, jumlah utang dari tahun ke tahun memang meningkat. Namun, hal ini tidak terpisah dari kegunaan dan penggunaan belanja produktif di APBN.

Ia mengatakan, dengan utang tersebut, pemerintah memiliki capaian-capaian yang bisa dilihat oleh masyarakat. Misalnya pembangunan bandara, bendungan, jalur kerea api, dan perumahan.

“Jumlah masyarakat yang menikmati langsung kehadiran negara melalui APBN juga bertambah. PKH, Bidikmisi, ruang kelas baru yang dibangun, jumlah sekolah yang operasinya dibiayai APBN, sektor kesehatan, KIP, juga imunisasi,” katanya di gedung DPR RI, Senin (4/9).

Berdasarkan catatan Kemenkeu, beberapa capaian output prioritas sektor perlindungan sosial dari tahun 2012 ke 2017 mengalami kenaikan, di antaranya pada bantuan pangan yang sebelumnya nol menjadi Rp 1,58 triliun. 

Adapun pada Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi 11,34 triliun dari yang sebelumnya 1,83 triliun. Bantuan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang sebelumnya Rp 5,62 triliun menjadi Rp 25,5 triliun, BSM dari Rp 4,64 triliun menjadi Rp 14,21 triliun, dan BOS dari Rp 3,96 triliun menjadi Rp 8,07 triliun.

Adapun ia menjelaskan bahwa beberapa proyek infrastruktur dibiayai melalui pinjaman, misalnya proyek MRT Jakarta yang dibiayai melalui pinjaman luar negeri dari JICA, Waduk Jatigede yang dibiayai melalui pinjaman dari China, dan Jalur KA Cirebon-Kroya yang dibiayai melalui SBSN.

“Dari situ, kita dapat melihat bahwa utang ini memiliki manfaat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×