Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi ULN pemerintah pada Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 210,5 milia, atau secara tahunan tumbuh 4,7% year on year (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan, perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional.
“Seiring tetap baiknya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang positif di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global,” tutur Denny dalam keterangannya, Senin (15/12/2025).
Baca Juga: Ratas di Hambalang, Prabowo Minta Huntara Korban Banjir Sumatra Segera Dibangun
Adapun Denny menyebut, sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ULN dikelola secara cermat, terukur, dan akuntabel, serta pemanfaatannya terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan program-program prioritas yang mendorong keberlanjutan dan penguatan perekonomian nasional.
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebanyak 22,2% dari total ULN Pemerintah, Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 19,6%).
Selanjutnya, dimanfaatkan untuk Jasa Pendidikan 16,4%, Konstruksi 11,7%, serta Transportasi dan Pergudangan 8,6%.
“Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,99% dari total ULN pemerintah,” ungkapnya.
Selanjutnya: Bursa Saham Korsel dan Taiwan Turun Senin (15/12), Investasi AI Picu Kekhawatiran
Menarik Dibaca: HP Samsung A16 Pakai Lensa Zoom hingga 10x, Harganya Mulai Rp 3 Jutaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












