Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Swasta mencapai US$ 196,4 miliar pada Mei 2025, terkontraksi 0,9% secara tahunan (year on year/yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyampaikan, kontraksi utang tersebut lebih besar dibandingkan dengan posisi pada April 2025 yang terkontraksi 0,4% yoy.
Ia menjelaskan, penyebab melebarnya kontraksi ULN Swasta ini dikarenakan melambatnya pertumbuhan ULN lembaga keuangan pada Mei 2025 yang hanya sebesar 1,2% yoy dibandingkan bulan April sebelumnya yang tumbuh 2,8% yoy.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$ 435,6 Miliar pada Mei 2025, Naik 6,8% YoY
"ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporation) juga mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar 1,4% yoy, lebih besar dibandingkan kontraksi 1,2% yoy pada April 2025," ungkapnya dikutip dari siaran pers, Senin (14/7).
Adapun berdasarkan sektor ekonomi, Denny menyebut ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 80,2% dari total ULN swasta.
"ULN swasta tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,5% terhadap total ULN swasta," tutup Denny.
Baca Juga: Tumbuh 9,8% YoY, Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus US$ 209,6 Miliar Pada Mei 2025
Selanjutnya: Indonesia Perlu Menyusun Strategi Pengurangan Bahaya Tembakau
Menarik Dibaca: Harga Emas Naik Moderat, Potensi Pemecatan Ketua Fed jadi Katalis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News