Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 2014 merupakan terakhir kalinya bagi presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dengan status pembina upacara. Berbeda dengan upacara kemerdekaan tahun-tahun sebelumnya, nuansa perpisahan pun cukup terasa dalam upacara tersebut.
Tahun ini adalah yang terakhir kalinya SBY menyerahkan secara langsung bendera sang saka merah putih, dari atas podium kehormatan kepada pasukan pengibar bendera pusaka (Pasrkibraka). Setelah bendera berkibar di pucuk tiang, alunan lagu perpisahan dinyanyikan.
Alunan lagi "Pileuleuyan" mengakhiri medley lagu dari berbagai daerah yang dinyanyikan oleh paduan suara, Ghita Bahana Nusantara dalam upacara tersebut. Pileuleyan merupakan lagu yang berasal dari Jawa Barat yang menceritakan tentang perpisahan.
Tidak ada penjelasan mengapa lagu "Pileuleyan" dipilih sebagai salah satu medley. Setelahnya, lagu syukur ciptaan H. Mutahar benar-benar mengakhiri sajian persembahan paduan suara.
Selain itu, dalam upacara kali ini hadir pula calon presiden pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014, menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU) Joko "Jokowi" Widodo. Tidak tertinggal pula, pasangan Jokowi dalam Pilpres yaitu Muhammad Jusuf Kalla juga turut hadir.
"Saya bersyukur, negara kita masih bisa berdaulat secara politik," ucap Jokowi kepada wartawan usai upacara, Minggu (17/8).
Seperti kita ketahui, SBY telah menjadi presiden sejak tahun 2004. Ia menjabat dalam dua periode, setelah tahun 2009 kembali terpilih sebagai presiden RI. Rencananya, SBY akan membentuk tim transisi pemerintahan yang akan meringankan presiden terpilih melaksanakan tugasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News