kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Untuk Mencapai Kemiskinan Ekstrem Nol Persen, Sri Mulyani Beberkan Strateginya


Jumat, 10 November 2023 / 16:31 WIB
Untuk Mencapai Kemiskinan Ekstrem Nol Persen, Sri Mulyani Beberkan Strateginya
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah menargetkan penurunan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia menuju nol persen pada akhir 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, untuk mencapai sasaran tersebut diperlukan koordinasi erat antara seluruh Pemerintah Pusat (Kementrian/Lembaga) dan Pemerintah Daerah, serta seluruh pemangku kepentingan yaitu dunia usaha, masyarakat dan kalangan akademis dan aktivis sosial lainnya.

Adapun tingkat kemiskinan ekstrem pada bulan Maret 2022 adalah 2,04% dan menurun menjadi 1,12% pada Maret 2023.

Sebagai apresiasi menurunkan kemiskinan ekstrem, pemerintah pusat memberikan insentif kepada Pemda yang mampu menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem di daerahnya.

Baca Juga: Kemiskinan Ekstrem 1,12% Per Maret 2023, Wapres Serahkan Insentif Fiskal ke 27 Pemda

“APBN memberikan insentif bagi daerah yang mampu menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem dan membangun sistem penanganan kemiskinan yang termasuk dalam pendataan yang akurat dan penggunaan anggaran APBD untuk menanggulangi dan memberantas kemiskinan,” tutur Sri Mulyani dalam akun Instagramnya @smindrawati, Jumat (10/11).

Dalam Rapat Koordinasi Nasional kemarin, Kamis (9/11),  Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyerahkan penghargaan Insentif Fiskal Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, yang diberikan kepada 7 Provinsi, 21 Kota, dan 97 Kabupaten.

Sri Mulyani mengatakan, rata-rata alokasi insentif diberikan sebesar Rp 6 miliar per daerah, dan lokasi terbesar adalah Rp 7 miliar dan terendah adalah Rp 5,3 miliar.

“Selamat kepada daerah yang mencapai prestasi baik, semoga terus dijaga dan diakselerasi. Bagi daerah yang belum mendapatkan insentif. Semoga makin terpacu mengukir prestasi baik,” ungkapnya.

Baca Juga: Jokowi Dorong Pemda Kendalikan Inflasi dan Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok

Lebih lanjut, bendahara keuangan negara ini menyampaikan APBN adalah instrumen penting dalam mendukung pembangunan dan mencapai tujuan negara yaitu tercapainya masyarakat adil dan makmur.

“Kita kelola dengan baik dan bijaksana serta akuntabel, kita manfaatkan dengan tepat untuk kemakmuran rakyat,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×