Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini memiliki dampak yang serius bahkan bisa merugikan keuangan negara.
Berdasarkan data Bank Dunia, Dia mencatat implikasi perubahan iklim bisa mencapai US$ 560 miliar dan meningkatkan angka kemiskinan hingga 100 juta jiwa per tahunnya secara global.
“Secara global, kita juga memahami bahwa perubahan iklim mempunyai dampak yang sangat serius. Menurut perkiraan Bank Dunia, perubahan iklim dapat menyebabkan kerugian sebesar 560 miliar dolar AS dan menciptakan kemiskinan baru hingga 100 juta orang setiap tahunnya. Jadi ini benar-benar sebuah kasus yang harus kita tangani bersama,” tutur Sri Mulyani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/11).
Baca Juga: Hadapi Guncangan Ekonomi di 2024, Akan Ada Bansos Tambahan
Oleh karenanya, Sri Mulyani menuturkan bahwa keuangan transisi menjadi sangat penting untuk bisa mewujudkan kondisi lingkungan hidup yang jauh lebih berkelanjutan bagi seluruh umat manusia.
Menurutnya, para pemangku kepentingan harus mampu memahami, mengidentifikasi, serta melakukan langkah-langkah konkrit untuk dapat memobilisasi pendanaan serta transisi menuju perekonomian hijau.
Ia mengungkapkan, Kementerian Keuangan saat ini terus menjadi institusi yang berada paling depan dan vokal dalam membahas isu perubahan iklim. Baik itu di level domestik maupun global seperti saat Presidensi G20 dan Keketuaan ASEAN.
Isu perubahan iklim juga terus didorong untuk dibahas pada forum para Menteri Keuangan untuk kemudian dieskalasi pada level pimpinan negara. Meski begitu, ia menegaskan bahwa isu perubahan iklim tidak hanya bisa ditangani lewat pidato semata, namun harus melalui aksi nyata.
Baca Juga: Simak Lagi, Jurus Pemerintah Hadapi Ketidakpastian Global
Menurutnya, penanganan isu transisi energi di Indonesia bisa menjadi 'testing ground' bagi banyak komitmen dan diskusi-diskusi yang selama ini dilakukan. Ia pun mengungkapkan optimismenya.
“Jika kita semua bisa menyelesaikan permasalahan Indonesia, khususnya dalam transisi energi, saya sangat optimis kita bisa menyelesaikan permasalahan transisi energi dunia,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News