kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Utang luar negeri Indonesia sampai akhir kuartal IV-2019 mencapai US$ 404,3 miliar


Senin, 17 Februari 2020 / 15:57 WIB
Utang luar negeri Indonesia sampai akhir kuartal IV-2019 mencapai US$ 404,3 miliar
ILUSTRASI. BI mencatat ulang luar negeri (ULN) Indonesia sampai dengan akhir kuartal IV-2019 sebesar US$ 404,3 miliar. REUTERS/Willy Kurniawan/File Photo


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

Sementara itu, utang sektor swasta termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menorehkan utang sebesar US$ 201,4 miliar atau sama dengan Rp 2.819 miliar. Namun demikian, pertumbuhan utang luar negeri Indonesia turun bila disandingkan dengan pencapaian kuartal III-2019 yang tumbuh 10,4% secara tahunan.

Baca Juga: Pemerintah akan beri diskon untuk gairahkan pariwisata yang lesu akibat wabah corona

Secara sektoral, utang luar negeri swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan & asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara (LGA), sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan & penggalian. Pangsa ULN di keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,9%.

Di sisi lain, BI menilai struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

“Kondisi tersebut tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan IV 2019 sebesar 36,1%, relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya,” sebagaimana keterangan resmi BI, Senin (17/2). 

Baca Juga: Andalan Sakti Primaindo (ASPI) bidik pendapatan di 2020 capai Rp 13 miliar

Selain itu, struktur utang luar negeri Indonesia tetap didominasi oleh utang luar negeri berjangka panjang dengan pangsa 88,3% dari total utang luar negeri. 

“Peran utang luar negeri juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” terang BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×