kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Tugas berat Mentan baru dua bulan ke depan


Senin, 20 Oktober 2014 / 15:27 WIB
Tugas berat Mentan baru dua bulan ke depan
ILUSTRASI. Bakso Udang Goreng yang satu ini punya tekstur super renyah dan garing, sebab digoreng lama dalam api kecil.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) baru harus bekerja keras untuk menutup derasnya impor di sektor pertanian. Untuk itu Mentan baru harus bisa memacu produksi komoditas pertanian.

Namun persoalannya, memacu produksi bukan perkara mudah. Bahkan dalam dua bulan terakhir 2014 ini bayang-bayang produksi penurunan menghantui. Untuk bisa meningkatkan produksi, maka janji Presiden Joko Widodo menambah tanah pertanian seluas 1 juta hektar (ha) lahan baru dan perbaikan irigasi seluas 3 juta ha harus dijalankan.

Dirjen Tanaman Pangan Kemtan Haryono mengatakan, persoalan klasik masih membelenggu produksi tanaman pangan nasional. Itu sebabnya, swasembada belum merata terjadi pada sektor pertanian. "Tata air belum baik, distribusi dan mobilisasi sumber daya dan alat pertanian juga masih minim," katanya.

Haryono menambahkan, penetapan harga pokok produksi komoditas pertanian harus menjadi perhatian ke depan. Selain itu kerjasama Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mencanangkan produksi pertanian sebagai sumbu ekonomi daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×