Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan
MALANG. Menteri Pertanian RI Suswono beserta jajaran Kementerian Pertanian, Rabu (16/4) mengunjungi dua daerah yang paling terdampak erupsi Gunung Kelud, awal 2014 lalu, yakni Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, kabupaten Malang dan Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Selain meninjau lahan pertanian, Mentan juga menyempatkan diri berdialog dengan masyarakat dan kelompok tani di daerah tersebut.
Pagi hingga siang hari Mentan dan rombongan mengunjungi Desa Pandansari. Mentan melihat lahan sawah yang telah tertimbun pasir sedalam satu meter. Kondisi ini membuat para petani belum dapat mengolah sawahnya.
Mentan mengemukakan, sebelumnya Kementan telah mengirimkan tim ahli untuk meneliti dampak erupsi terhadap lahan pertanian di daerah sekitar Kelud. Salah satu hasilnya adalah areal persawahan baru dapat digarap lagi setelah dua tahun. Ini karena begitu tebalnya pasir yang menutup lahan persawahan.
“Namun sambil menunggu bisa bersawah lagi, petani dapat menanam tanaman pangan lainnya. Yang direkomendasikan adalah tanaman jagung,” jelas Mentan.
Untuk itu selain memberikan bantuan bibit jagung sebanyak 1.100 kilogram, Kementan juga memberikan 60 traktor tangan untuk membantu kelompok tani mengolah lahan.
Sementara itu untuk mengatasi kelangkaan pakan hewan, Kementan menyerahkan bantuan 60.000 stek hijauan pakan ternak dan 60.000 stek bibit rumput gajah.
Dalam kesempatan dialog dengan para petani, Mentan meminta para petani mengikuti petunjuk para penyuluh dalam mengolah dan bercocok tanam. “Jangan main tanam, nanti rugi sendiri,” imbau Mentan.
Dari Desa Pandansari, Kabupaten Malang, Mentan dan rombongan menuju Desa Puncu di Kabupaten Kediri. Perjalanan ditempuh dengan jalan darat selama lebih kurang satu jam.
Di desa yang merupakan sentra hortikultura ini Mentan meninjau lahan cabe dan berdialog dengan petani sayuran setempat.
Dalam kesempatan tersebut Mentan mendapat laporan bahwa tidak semua tanaman hortikultura puso terkena erupsi Kelud. Semula memang seperti akan mati, karena layu. Namun begitu turun hujan yang meluruhkan pasir yang menempel di tanaman, mulai tumbuh tunas-tunas baru. Dan kini tanamannya tumbuh subur.
“Ini pelajaran agar jangan terburu-buru menyatakan puso. Ini buktinya yang semula diperkirakan puso malah tumbuh sangat subur. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa,” urai Mentan, yang dalam kesempatan peninjauan itu didampingi Wakil Bupati Kediri Masykuri.
Di Desan Puncu, Mentan menyerahkan bantuan berupa 36 traktor tangan, 21 cultivator, dan bibit cabe rawit merah untuk lahan seluas 5 hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News