CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Tren pasien Covid-19 melonjak, tingkatkan literasi kesehatan!


Selasa, 25 Mei 2021 / 13:42 WIB
Tren pasien Covid-19 melonjak, tingkatkan literasi kesehatan!
ILUSTRASI. Saat ini, mulai ada tren kenaikan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet Kemmayoran, Jakarta Pusat. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, mulai ada tren kenaikan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Data yang dihimpun dari Kompas.com menunjukkan, pada 18 Mei lalu, hanya ada 900 pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet. Adapun tingkat keterisian RS Wisma Atlet saat itu hanya 15,02%. 

Akan tetapi, angka tersebut terus melonjak setiap harinya. Pada Senin (24/5/2021), jumlah pasien yang dirawat mencapai 1.3.05 pasien. Hal itu juga mendongkrak tingkat keterisian RS Wisma Atlet menjadi 21,77%. 

Terkait hal tersebut, Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayor Jenderal dr Tugas Ratmono mengingatkan masyarakat Jakarta untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Ada peningkatan 6% lebih dalam waktu kurang dari sepekan," kata Tugas kepada Kompas.com

Baca Juga: Hari ini, pemerintah kedatangan vaksin 8 juta dosis bulk

Ia menyebut, peningkatan ini disumbang oleh klaster pemudik yang baru kembali ke Jakarta. Selain itu, ada juga peningkatan dari klaster keluarga.

Tingkatkan literasi kesehatan

Sementara itu, Satgas Penanganan COVID-19 mengajak masyarakat dan otoritas  pemerintah di daerah untuk meningkatkan literasi kesehatan. Tujuannya agar masyarakat memahami upaya yang dilakukan dalam mengambil kebijakan akan tepat sasaran. Hal ini penting demi mencegah penularan seperti yang diakibatkan mobilitas arus balik paska mudik lebaran Idul Fitri. 

"Apapun kebijakan yang dirancang, jika tidak diterapkan dengan baik di lapangan, tentunya tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memberi keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (20/5/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Baca Juga: Data Corona Indonesia, Senin (24/5): Tambah 5.907 kasus, total ada 1.781.127 kasus



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×