Sumber: Presidenri.go.id | Editor: Hasbi Maulana
Izinkan saya menyampaikan pidato pengantar Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026, beserta Nota Keuangannya.
Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pimpinan dan Anggota DPR RI atas kerja sama dan dukungan selama ini dalam penyusunan dan pelaksanaan APBN. Insyaallah ikhtiar kita bersama akan berkontribusi bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya hormati,
Hari ini saya berdiri di hadapan Saudara-saudara untuk menyampaikan pidato pengantar Rancangan APBN Tahun 2026. Ini adalah APBN pertama yang saya rumuskan sebagai Presiden Republik Indonesia. Arsitektur APBN 2026 adalah implementasi dari visi dan misi saya bersama Saudara Wakil Presiden yang diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.
Ketangguhan adalah fondasi terciptanya kemandirian dan kesejahteraan rakyat. Kita akan perkuat ketahanan di bidang pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan. Sumber daya alam harus dikelola demi rakyat, bukan demi segelintir kelompok manusia Indonesia. Hilirisasi akan kita perluas, lapangan kerja akan kita ciptakan, nilai tambah harus kita maksimalkan, dan nilai tambah itu harus tetap berada di Tanah Air kita, Indonesia. Semua anak bangsa berhak maju, pendidikan dan kesehatan harus merata. Pemerataan pembangunan kita lakukan dari Sabang sampai Merauke.
Sepuluh bulan pertama ini kita semua bekerja keras, bersatu padu mewujudkan cita-cita bangsa di tengah lingkungan global yang bergerak sangat dinamis, penuh ketidakpastian. Tensi geopolitik terus memanas, perang fisik berada di mana-mana. Perang tarif menjadi ancaman bagi ekonomi global, tata kelola dunia berubah drastis. Prinsip “my country first” menjadi semakin dominan, menekan ekonomi dan menimbulkan biaya tinggi bagi seluruh negara.
Dengan dukungan semua komponen bangsa, pemerintah bersatu padu, berjuang agar rakyat tetap terlindungi. ekonomi Indonesia tetap stabil, dan layanan publik dapat berjalan efektif. Hasilnya dapat kita rasakan sekarang, ekonomi triwulan kedua 2025 tumbuh 5,12 persen year-on-year, membaik dari triwulan pertama 4,87 persen. Lebih dari setengahnya adalah kontribusi aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat 4,97 persen. Ekspor kita tumbuh kuat 10,67 persen, nilai tambah dari hilirisasi menjadi penyumbang terbesar kuatnya ekspor kita.
Kuatnya ekonomi menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,76 persen di Februari 2025, dari 4,82 persen tahun lalu, dengan 3,6 juta lapangan kerja baru yang berhasil diciptakan. Tingkat kemiskinan ditekan menjadi 8,47 persen, terendah sepanjang sejarah. Pemerintah bekerja keras agar inflasi tetap rendah di kisaran 2,4 persen, sehingga menjaga daya beli rakyat terutama masyarakat yang tidak mampu. Maaf, tadi pagi agak semangat pidato saya.
Baca Juga: Dilema Fiskal Ambisi Prabowo Jadikan APBN 2027-2028 Defisit Nol Persen