kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Transaksi berjalan triwulan II-2014 membaik


Jumat, 15 Agustus 2014 / 20:44 WIB
Transaksi berjalan triwulan II-2014 membaik
ILUSTRASI. Manfaatkan Promo Mister Aladin Maret 2023, Diskon Hotel Hemat Hingga 25%


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai, meski mengalami peningkatan defisit dibanding triwulan sebelumnya, namun kinerja transaksi berjalan triwulan II-2014 lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia Hendy Sulistiowati mengungkapkan, defisit transaksi berjalan triwulan II-2014 mencapai US$ 9,1 miliar atau setara dengan 4,27% produk domestik bruto (PDB) padda periode yang sama tahun 2013.

"Hal ini sejalan dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh oleh bank sentral dan pemerintah," kata Hendy di Gedung BI, Jumat (15/8).

Hendy mengungkapkan, perbaikan kinerja transaksi berjalan tersebut terutama ditopang oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas, seiring penurunan impor mengikuti pelemahan permintaan domestik. Meski begitu, peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut belum mampu mengimbangi kenaikan defisit neraca perdagangan migas. 

Sesuai pola musiman, defisit transaksi berjalan triwulan II-2014 lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan I-2014 sebesar US$ 4,2 mliar atau setara dengan 2,05% dari PDB. Di sisi nonmigas, surplus neraca perdagangan nonmigas menyempit karena impor nonmigas meningkat sebesar 12,4% secara kuartalan atau quarter to quarter (qtq) antara lain karena terkait dengan naiknya kebutuhan menjelang puasa dan Idul Fitri.

Di sisi lain, ekspor nonmigas tumbuh 1% secara qtq terutama dipengaruhi turunnya permintaan ekspor berbasis sumber daya alam, seperti batubara dan minyak nabati, seiring dengan melambatkan pertumbuhan di negara emerging serta dampak kebijakan pembatasan ekspor mineral mentah.

Sementara itu, ekspor produk manufaktur terus meningkat sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara maju. Di sisi migas, defisit neraca perdagangan migas melebar karena impor migas meningkat. Hal ini utamanya karena bertambahnya volume impor minyak mentah, sementara ekspor migas mengalami penurunan terutama akibat ekspor LNG yang lebih rendah. "Selain itu, tekanan defisit transaksi berjalan juga dipengaruhi oleh melebarnya defisit neraca jasa dan neraca pendapatan primer," ujarnya.

Pada triwulan II-2014, sesuai dengan pola musimannya, defisit neraca jasa melebar akibat meningkatnya pembayaran jasa transportasi barang seiring dengan kenaikan impor serta meningkatnya perjalanan masyarakat ke luar negeri selama musim liburan sekolah. Dalam periode yang sama, defisit neraca pendapatan primer juga meningkat mengikuti jadwal pembayaran dividen dan bunga utang luar negeri kepada investor asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×