Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
Kendala diakui masih ditemukan dalam pengoptimalan tracing. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan memberikan pelatihan bagi tracer digital. Tracer digital ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan tracing kontak erat kasus terkonfirmasi.
Adapun alur pelacakan oleh tracer digital ialah, setelah mendapatkan notifikasi dari Kepala Dinkes di daerah, kemudian tracer digital akan mewawancarai masyarakat yang akan ditracing. Wawancara dilakukan menggunakan media Whatsapp.
Baca Juga: Mulai minggu ini, pemerintah targetkan tes Covid-19 mencapai 400.000 orang per hari
Apabila menemui kendala maka tracer lapangan baik Babinsa, Bhabinkamtibmas termasuk Bidan Desa akan secara manual mendatangi masyarakat yang menjadi kontak erat kasus terkonfimasi dan disinyalir terpapar Covid-19.
Guna memaksimalkan tracer digital, hari ini dilakukan pelatihan bagi anggota TNI dan Polri untuk bisa mengetahui cara kerja dari aplikasi Silacak yang digunakan dalam tracing digital.
"Setelah itu kita akan implementasikan di lapangan kita cek ada permasalahan apa, sebagai feedback bagi kita untuk memperbaiki persamaan permasalahan di lapangan," jelas Hadi.
Adapun dari BNPB juga memberikan bantuan sebanyak 7.000 tracer digital yang akan disebar di seluruh wilayah Jawa dan Bali.
Tracer digital dari BNBP tersebut menjadi salah satu upaya untuk melipatgandakan kemampuan tracer digital yang ada di lapangan yang saat ini sedang melaksanakan pelatihan.
"Saya yakin dengan konsep semesta ini maka keinginan kita semua menekan kasus aktif di Indonesia akan bisa terealisasi hingga sampai angka paling rendah," harap Hadi.