Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menegaskan, serius dalam merespon insiden penganiayaan relawan itu.
Sebab, penganiayaan yang dialami relawan di Boyolali itu merupakan bentuk kekerasan terhadap keluarga besar Ganjar-Mahfud.
Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Menjawab Kritikan Program Makan Gratis
"Bagi kami setiap orang pendukung Ganjar-Mahfud adalah anggota keluarga besar Ganjar-Mahfud, tindak kekerasan terhadap satu orang adalah kekerasan terhadap seluruh keluarga besar Ganjar-Mahfud dan kami sangat serius," kata Arsjad saat konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (1/1).
Untuk itu, TPN dengan langkah sigap segera memberi bantuan dan pendampingan hukum terhadap korban kekerasan itu.
"TPN sudah bergerak dan akan terus memberi dukungan dan pendampingan hukum sampai kasus ini tuntas," umgkapnya.
Baca Juga: Ganjar Tegaskan Program Rumah Murahnya Tidak Pakai DP 0%
Bahkan, TPN telah berkomunikasi dengan keluarga korban penganiayaan untuk membantu meringankan beban mereka.
"TPN jelas mengutuk kekerasan intimidasi dalam bentuk apapun," tegas Arsjad.
Diketahui, tujuh relawan dari pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dianiaya oleh oknum anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/12/2023).
Kala itu, para relawan sempat memeriahkan acara kampanye Ganjar di Boyolali sejak pagi, kemarin. Mereka mengikuti iring-iringan rombongan Ganjar dengan konvoi motor berknalpot brong.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Mengaku Siap Hadapi Debat Capres ke-3, Dengan Tema Hankam
Para relawan yang dianiaya ini mengalami luka-luka. Lima orang di antaranya menjalani rawat jalan, sementara dua lainnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News