kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tolak Pilkada oleh DPRD, Ahok banjir dukungan


Sabtu, 13 September 2014 / 14:12 WIB
Tolak Pilkada oleh DPRD, Ahok banjir dukungan
ILUSTRASI. Kementerian PUPR akan melelang lima ruas jalan tol pada tahun ini. KONTAN/Baihaki


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendapat dukungan luas dari masyarakat di jejaring sosial setelah dirinya keluar dari keanggotaan Partai Gerindra. Bahkan, ada gerakan mendukung Ahok.

Di Facebook, muncul akun dengan nama "Dukungan 100 miliar rakyat indonesia untuk AHOK hengkang dari Gerindera". Pantauan Kompas.com, hingga Sabtu (13/9/2014) pukul 10.30 WIB, sekitar 48.000 akun mengikuti gerakan tersebut.

Akun tersebut memasang foto profil Ahok yang mengenakan pakaian dinas Pemprov DKI Jakarta. Akun tersebut menuliskan "Saya akan buktikan, tanpa partai pun, sebagai kepala daerah didukung oleh rakyat dan bukan bertanggung jawab kepada DPRD, saya tetap bisa menjalankan program untuk kesejahteraan rakyat Jakarta."

Ada pula kutipan "Saya akan mengajukan surat pengunduran diri untuk berhenti. Hari ini saya akan siapkan surat keluar dari Partai Gerindera. Bagi saya, Gerindera sudah tidak sesuai dengan perjuangan saya".

Admin akun itu mengunggah link berita-berita tentang Ahok, foto Ahok, hingga kutipan-kutipan pernyataan Ahok.

Salah satu postingan berisi "Dia marah bukan berarti tempramen, bukan berarti gila, bukan berarti sakit jiwa, tapi dia sedang membela hak kalian, yang kini dirampok oleh Penjahat Negara."

Postingan lain bertuliskan "Ahok You Will Never Walk Alone".

Para pengguna Facebook mengomentari setiap postingan, yang bernada mendukung mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Pak Ahok emang Tegas,jujur & apa adanya & smua itu didasari atas nilai2 kebenaran & keadilan untuk masyarakat!!!," tulis pemilik akun Aris Ananta.

"Indonesia akan bisa maju jika pemimpinya berjiwa seperti ahok, meju terus buat pak ahok pantang mundur kami rakyat indonesia mendukungmu selamat berjuang," tulis pemilik akun Chanto Makmur Manurung.

Pemilik akun Leo Andy menulis "Merdeka!! Ga ada yg namanya dari etnis mana, ga ada yg namanya agama mana.. Yang penting Indonesia!!!" 

Selain komentar, warga Facebook juga mengunggah foto-foto yang berkaitan dengan Ahok dan isu Pilkada yang tengah dibahas DPR bersama pemerintah. Beberapa foto memperlihatkan para wakil rakyat tengah tidur ketika rapat di parlemen dan bangku-bangku kosong ketika sidang paripurna.

Salah satu foto kelakuan malas para anggota Dewan itu dituliskan pesan "kepala daerah kita akan ditentukan oleh orang seperti ini"

Kritikan masyarakat tersebut berkaitan dengan usulan agar kepala daerah dipilih oleh DPRD yang tertuang dalam RUU Pilkada. Usulan itu yang memicu Ahok keluar dari Gerindra. Pasalnya, partai bentukan Prabowo Subianto itu salah satu parpol yang menolak rakyat untuk memilih pemimpinnya.

Pemilik akun lainnya berharap kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menolak usulan Pilkada lewat DPRD.

"Tinggal menunggu ketegasan dr Bpk Sby, krn suatu UU lahir dan d bentuk oleh DPR bersama2 dgn Presiden.Jd jika Presiden Sby bnr2 konsisten mendukung demokrasi dan suara rakyat spt selama pemerintahannya 10thn ini, mestinya Presiden menolak wacana tsb. Jgn spt p.Amien Rais yg dulunya d sebut tokoh reformasi tp akhirnya mlh ikut menodai amanah rakyat...," tulis pemilik akun Hendra Gunawan.

Ada pula kritikan terhadap koalisi Merah Putih yang mendorong Pilkada lewat DPRD.

"Koalisi merah putih sebenarnya alat utk kepentingan kelompok bukan lg utk kepentingan rakyat, pembahasan RUU pilkada tdk làngsung (dipilih DPRD) adlh slah satu modus koalisi merah putih utk bisa menguasai 31 dr 34 daerah di indonesia, pasalnya DPRD dari 34 provinsi, 31 di antaranya dikuasai oleh Koalisi Merah Putih. jika UU ini disahkan bisa dikatakan hampir smua kepala daerah yg terpilih nnti akan terlibat transaksional dgn DPRD, sehingga kepala daerah bukan lg melayani rakyat tetapi malah melayani DPRD, kehadiran koalisi merah putih malah memunculkan "transaksi" bukan solusi," tulis pemilik akun Rizky Fajar Bahari.

Entah siapa pembuat akun ini. Hanya, dijelaskan bahwa "Halaman ini dibuat sebagai dukungan untuk AHOK yang berani hengkang dari Gerindera karena GERINDERA mendukung RUU pelaksanaan pilkada dikembalikan ke DPRD". (Robertus Belarminus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×