kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Tingkatkan cakupan vaksinasi, pemerintah daerah diminta segera habiskan ketersediaan


Selasa, 09 November 2021 / 23:10 WIB
Tingkatkan cakupan vaksinasi, pemerintah daerah diminta segera habiskan ketersediaan
ILUSTRASI. Komunitas Badut Tasikmalaya (Battik) menunggu giliran divaksinasi COVID-19 saat vaksinasi berlangsung di Mal Transmart, Kota Tasikmalaya,


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seluruh pemerintah daerah diminta tidak menunda vaksinasi Covid-19 di daerahnya masing-masing. Setiap dosis vaksin yang tersedia harus segera dihabiskan guna meningkatkan cakupan vaksinasi dan perlindungan bagi masyarakat.

“Tidak ada kata penundaan dalam percepatan vaksinasi. Semua pihak termasuk pemerintah daerah, diminta segera memanfaatkan setiap dosis vaksin yang tersedia di daerah masing-masing, segera dihabiskan untuk meningkatkan imunitas masyarakat,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam keterangan resmi, Selasa (9/11).

Johnny menyebut, kejadian 4.000 vaksin Covid-19 AstraZeneca yang kadaluarsa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak boleh terulang di daerah lain. Oleh karenanya daerah lain diminta untuk bergerak lebih cepat menyalurkan vaksin kepada masyarakat di berbagai pelosok wilayah agar tak ada lagi vaksin yang terbuang sia-sia.

Baca Juga: Anggaran vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 tahun sekitar Rp 4 triliun

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Selasa (9/11) pagi, capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai 60,24% untuk dosis pertama atau telah mencapai lebih dari 125,4 juta orang. Dari jumlah tersebut, 79,3 juta orang di antaranya sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Sementara itu, kelompok lansia vaksinasi telah diberikan kepada 9 juta orang untuk dosis pertama, sedangkan vaksinasi dosis lengkap telah diberikan kepada 5,6 juta orang.  Adapun, pada kelompok remaja atau usia 12 - 17 tahun, vaksinasi dosis pertama telah diberikan kepada 13,1 juta orang dan 8,1 juta orang di antaranya telah mendapat dosis kedua.

“Kami memiliki target capaian vaksinasi 70% hingga akhir tahun. Butuh kerja sama sama seluruh pihak untuk meraih cakupan tersebut secara merata, terutama pada kelompok rentan seperti lansia yang realisasinya harus terus kita percepat,” kata Johnny.

Hari ini, Indonesia kembali kedatangan sebanyak 4 juta vaksin jadi Sinovac. Kedatangan vaksin ini merupakan tahap ke-116 sebagai upaya memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional.

"Vaksin Sinovac kembali datang di Indonesia kali ini dalam bentuk vaksin jadi. Kali ini sebanyak 4.000.000 dosis tiba pada siang ini," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika  (Kominfo) Usman Kansong.

Total vaksin Sinovac yang telah hadir di Indonesia dalam dua bentuk. Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sebanyak 100 juta dosis. Dan vaksin Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku sebanyak 153 juta dosis, yang setelah diolah, menghasilkan 124,4 juta dosis vaksin jadi.

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 per 9 November: Ada penambahan vaksinasi 1,92 juta dosis

"Sehingga secara total vaksin yang telah tiba di tanah air, dari berbagai merek, dalam bentuk bulk atau jadi sebanyak 330.378.350 dosis," tutur Usman.

Meski cakupan vaksinasi terus ditingkatkan, pemerintah terus mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Hal itu lantaran Covid-19 masih mengancam, seperti yang terjadi di beberapa negara dimana kasus penyebaran kembali melonjak.

Maka, perlu upaya bersama dari semua pihak untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus gelombang ke-3 di tanah air. "Tetap waspada dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan," kata Usman.

Selanjutnya: Taiwan: China mampu memblokade pelabuhan dan bandara utama kami sekaligus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×