kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.177   36,16   0,51%
  • KOMPAS100 1.104   8,89   0,81%
  • LQ45 875   9,22   1,06%
  • ISSI 220   0,53   0,24%
  • IDX30 447   4,78   1,08%
  • IDXHIDIV20 539   4,07   0,76%
  • IDX80 127   1,18   0,94%
  • IDXV30 134   0,38   0,29%
  • IDXQ30 149   1,18   0,80%

Tingkatkan cakupan vaksinasi, pemerintah daerah diminta segera habiskan ketersediaan


Selasa, 09 November 2021 / 23:10 WIB
Tingkatkan cakupan vaksinasi, pemerintah daerah diminta segera habiskan ketersediaan
ILUSTRASI. Komunitas Badut Tasikmalaya (Battik) menunggu giliran divaksinasi COVID-19 saat vaksinasi berlangsung di Mal Transmart, Kota Tasikmalaya,


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

“Kami memiliki target capaian vaksinasi 70% hingga akhir tahun. Butuh kerja sama sama seluruh pihak untuk meraih cakupan tersebut secara merata, terutama pada kelompok rentan seperti lansia yang realisasinya harus terus kita percepat,” kata Johnny.

Hari ini, Indonesia kembali kedatangan sebanyak 4 juta vaksin jadi Sinovac. Kedatangan vaksin ini merupakan tahap ke-116 sebagai upaya memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional.

"Vaksin Sinovac kembali datang di Indonesia kali ini dalam bentuk vaksin jadi. Kali ini sebanyak 4.000.000 dosis tiba pada siang ini," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika  (Kominfo) Usman Kansong.

Total vaksin Sinovac yang telah hadir di Indonesia dalam dua bentuk. Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sebanyak 100 juta dosis. Dan vaksin Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku sebanyak 153 juta dosis, yang setelah diolah, menghasilkan 124,4 juta dosis vaksin jadi.

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 per 9 November: Ada penambahan vaksinasi 1,92 juta dosis

"Sehingga secara total vaksin yang telah tiba di tanah air, dari berbagai merek, dalam bentuk bulk atau jadi sebanyak 330.378.350 dosis," tutur Usman.

Meski cakupan vaksinasi terus ditingkatkan, pemerintah terus mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Hal itu lantaran Covid-19 masih mengancam, seperti yang terjadi di beberapa negara dimana kasus penyebaran kembali melonjak.

Maka, perlu upaya bersama dari semua pihak untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus gelombang ke-3 di tanah air. "Tetap waspada dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan," kata Usman.

Selanjutnya: Taiwan: China mampu memblokade pelabuhan dan bandara utama kami sekaligus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×