kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkat Inflasi di 30 Daerah Masih Tinggi, Jambi Mencapai 8,55%


Kamis, 18 Agustus 2022 / 13:08 WIB
Tingkat Inflasi di 30 Daerah Masih Tinggi, Jambi Mencapai 8,55%


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan, tingkat inflasi di 30 daerah Indonesia masih tinggi.

Menurutnya, dari dari 30 daerah tersebut, lima daerah di antaranya memiliki tingkat inflasi yang cukup tinggi, yakni Jambi sebesar 8,55%, Sumatera Barat 8,01%, Bangka Belitung 7,7%, kemudian Riau dan Aceh.

Untuk mengendalikan inflasi daerah tersebut, Airlangga meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) merancang program yang adaptif dan inovatif, agar inflasi di daerah bisa terkendali dan aman.

Baca Juga: Airlangga Peroyeksi Inflasi Tahun Ini Bisa Tembus Hingga 4,8% yoy

“Ini perlu ditangani secara lebih baik terutama TPID harus membuat program pengendalian inflasi yang adaptif dan inovatif,” tuturnya dalam Konferensi Pers terkait Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022, Kamis (18/8).

Upaya lain yang bisa dilakukan yakni, Airlangga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menekankan pentingnya kerja sama antar daerah lantaran sentra produksi dan distribusi yang berbeda. Adapun memang Presiden Jokowi sendiri sebelumnya telah menugaskan pemerintah daerah (pemda) agar Kerjasama Antar Daerah (KAD) terus ditingkatkan.

Sejauh ini, menurutnya jumlah kerjasama antar daerah sudah ada 93 di tahun 2021 dan sudah meningkat menjadi 111 tahun ini.  Meski begitu, Presiden Jokowi tetap memberikan catatan kepada daerah-daerah yang inflasinya masih di atas inflasi nasional.

Baca Juga: Jokowi Instruksikan Pemerintah Pusat dan Pemda Sinergi Tangani Inflasi

“Presiden Jokowi juga telah meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk meningkatkan frekuensi penerbangan. Peningkatan frekuensi penerbangan tersebut bertujuan agar rate logistik maupun rate penumpang bisa turun. Pemerintah juga sudah melakukan restrukturisasi  garuda dalam proses  dan diharapkan jumlah pesawat dari garuda akan  bisa meningkat,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×