kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tim investigator KPPU temukan 4 email Aqua


Selasa, 12 September 2017 / 20:22 WIB
Tim investigator KPPU temukan 4 email Aqua


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Tim investigator Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) setidaknya memiliki bukti empat surat elektronik (email) terkait degradasi Start Outlet dari PT Tirta Investama, produsen Aqua.

Salah satu investor KPPU Helmi Nurjamil mengatakan, keempat email tersebut setidaknya dilakukan para karyawan TIV dan PT Balina Agung Perkasa (BAP), distributor TIV, melalui alamat email pribadi kantor masing-masing.

Adapun email pertama dikirim pada 16 Mei 2016 oleh Nursamsu selaku Kepala Penjualan PT BAP kepada Sulistiyo Pramono, Key Account Executive (KAE) Jakarta 2 PT TIV dengan subjek degradasi SO menjadi Wholeseller (WO). Email tersebut juga dikirimkan (cc) kepada Hironimus Suhari, Branch Manager PT BAP.

"Pada pokoknya email tersebut menyatakan permasalahan penjualan Le Minarele, karena pertimbangannya toko Chun-Chun memutuskan untuk lebih memilih menjadi SO Le Minerale," ungkap Helmi, Selasa (12/9).

Kemudian email kedua, pada 17 Mei 2016. Kali ini email dikirim oleh Sulistyo yang ditujukan kepada Sales Manager PT BAP Deny Salut yang juga di cc kepada Didin Surojudin, Distribution Relation Manager PT TIV.

Email kedua itu menyatakan sehubungan dengan salah satu upaya untuk menghambat pertumbuhan kompetitor (Le Minerale) di area Jakarta 2. Maka dipandang perlu untuk mengambil tindakan degradasi SO menjadi WO bagi SO yang menjual produk lain selain Aqua.

Kemudian ketiga, email pada 24 Mei 2016 terjadi kembali komunikasi email dari Didin yang meneruskan email Sulistyo yang ditujukan kepada Muhammad Luthfi, Kepala Depo TOV Karawang. Isi email itu, "jangan sampai diberikan harga SO sesuai dengan kebijakan prinsipal yang sudah diputuskan dengan distributor BAP."

" Lalu email keempat di tanggal yang sama, Luthfi pun membalas email Didin intinya, kami di TIV DC Karawang siap menjalankan tentang apa yang menjadi keputusan KAE tim Jakarta 2," tambah Helmi.

Kendati begitu, Sulistyo mengatakan emailnya itu ditulis lantaran adanya masalah personal dengan pemilik toko Vanny alias Chun-Chun, SO Aqua. "Jadi ketika saya tanya, pak Agus (pemilik toko) pilih jadi SO Aqua atau Le Minerale? Pak Agus milih Le Minerale," ungkap Sulistyo saat bersaksi di KPPU.

"Saat itu juga pak Agus mulai marah-marah, ngata-ngatain saya. Atas hal itu, saya mengirimkan surat elektronik ke atasan saya dengan bahasa hiperbola dan di lebih-lebih kan," tambahnya.

Hal itu dikarenakan, toko Chun-Chun terbukti menjual produk selain Aqua yakni Sanaqua dan Le Minerale. Sang pemilik toko pun mengaku memilih menjadi SO Le Minerale lantaran keuntungan yang didapat lebih besar Rp 7.000 per karton untuk ukuran 600 ml.

Sementara keuntungan Aqua hanya Rp 3.000 per karton. kendati begitu, dari kubu investigator KPPU seperti tidak percaya begitu percaya. Sebab, surat elektronik yang bersubjek degradasi SO menjadi WO itu di awal dengan kalimat, "Sehubungan dengan salah satu upaya untuk menghambat pertumbuhan kompetitor. Dianggap perlu untuk mendegradasi SO menjadi WO."

Sulistyo pun belum juga menjawab apa motif mengirim surat elektronik tersebut. Sebab, surat tersebut dikirim melalui alamat email pribadi perusahaan Sulistyo sendiri.

Sekadar tahu saja, dalam perkara ini PT TIV dan BAP dilaporkan oleh tim investogator lantaran diduga melakukan persaingan usaha tidak sehat. Keduanya diduga melanggar pasal 15 ayat 3 huruf b.

Serta pelanggaran pada pasal 19 huruf a dan b yang melarang pelaku usaha untuk melakukan satu atau beberapa kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli atau persaingan usaha tidak sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×