Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menggenjot akses air minum 100% pada 2019, pemerintah mulai gunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mencontohkan beberapa proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) telah ada yang menggunakan skema KPBU.
"Sudah mulai di Umbulan, Bandar Lampung dan Semarang Barat. Swasta masuk bisa masuk misalnya melalui skema Availability Payment (AP)," kata Bambang saat Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional, Selasa (7/11) di Jakarta.
Dari data yang didapat KONTAN, SPAM Umbulan, nilai investasi melalui KPBU mencapai Rp 2,05 triliun. Sedangkan dana APBN sebesar Rp 514 miliar, dan APBD Rp 17 miliar. Sehingga total nilai investasi sebesar Rp 2,5 triliun.
Direktur Pengembangan SPAM Ditjen Cipta Karya PUPR Muhammad Sundoro sebut sudah ada dua perusahaan berinvestasi di SPAM Umbulan.
"Semarang sudah ada Medco dan Cipta Bangun Persada," katanya kepada KONTAN.
Sementara SPAM Bandar Lampung diperkirakan akan memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,1 triliun dengan perincian KPBU Rp 155 miliar, APBN Rp 674 miliar, dan APBD Rp 276 miliar.
Di SPAM Semarang Barat diperkirakan nilai investasinya sebesar Rp 498 miliar dengan perincian KPBU Rp 355 miliar, APBN dan APBD Rp 143 miliar.
"Selain di Umbulan juga sedang proses di Bandar Lampung, dan Semarang Barat," sambung Sundoro.
Beberapa proyek SPAM skala kecil di Kab. Bekasi, dikatakan Sundoro juga telah dilaksanakan. Di mana beberapa investor membangun infrastruktur kemudian menjual air curah ke PDAM.
"Kalau dari sana saya melihat itu menguntungkan. Pemda jadi tidak perlu repot tanggung biaya pemeliharaan, lebih cepat dapat air," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News