kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tiga Negara Ini Penyumbang Terbesar Surplus Neraca Perdagangan Indonesia di Januari


Rabu, 15 Februari 2023 / 13:44 WIB
Tiga Negara Ini Penyumbang Terbesar Surplus Neraca Perdagangan Indonesia di Januari
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (16/1/2023). Tiga Negara Ini Penyumbang Terbesar Surplus Neraca Perdagangan Indonesia di Januari 2023.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Neraca perdagangan barang masih mengalami surplus pada Januari 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada periode tersebut sebesar US$ 3,87 miliar.

Deputi Bidang Statistik Produksi M. Habibullah menyampaikan ada 3 negara yang menjadi penyumbang neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2022, yaitu dari Amerika Serikat, Filipina dan India.

“Tiga negara dengan surplus neraca perdagangan non migas terbesar pada Januari 2023 yaitu, Amerika Serikat, Filipina, dan India,” tutur Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (15/2).

Dengan Amerika Serikat, surplus perdagangan Indonesia mencapai US$ 1,1 miliar. 

Baca Juga: BPS Catat Neraca Perdagangan RI Surplus US$ 3,87 Miliar pada Januari 2023

Surplus terbesar disumbangkan oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektronik serta bagiannya HS 85 sebesar US$ 291,2 juta, pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) HS 62 US$ 182,4 juta, lemak dan minyak hewan/nabati HS 16 sebesar US$ 175 juta.

Untuk Filipina, surplus perdagangan Indonesia mencapai US$ 909,2 juta. Surplus terbesar disumbangkan oleh bahan bakar mineral HS 27 sebesar US$ 392,4 juta, kendaraan dan bagiannya HS 87 sebesar US$ 235,1 juta, serta besi dan baja HS 72 sebesar US$ 47,3 juta.

Terakhir, dengan India surplus perdagangan Indonesia mencapai US$ 810,5 juta. Surplus terbesar disumbangkan oleh bahan bakar mineral HS 27 sebesar US$ 439,1 juta, lemak dan minyak nabati/hewan HS 15 sebesar US$ 436, besi dan bajar HS 72 sebesar US$ 109,9 juta.

Baca Juga: Ekonom Ramal Neraca Perdagangan Januari 2023 Surplus US$ 2,99 Miliar

Di sisi lain, Indonesia mencatatkan defisit perdagangan terbesar dari Australia sebesar US$ 398,8 juta, Thailand US$ 353,1 juta, dan Argentina US$ 247,1 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×