Reporter: Barly Haliem, Selvi Mayasari | Editor: Sandy Baskoro
Program Kartu Prakerja kini masih menyisakan polemik. Semula, polemik itu dipicu oleh keterlibatan Ruangguru di program Kartu Prakerja.
Waktu itu, salah satu pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, menjadi salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo. Posisi Belva sebagai “pejabat publik” dan keterlibatan Ruangguru di proyek pemerintah tersebut dinilai berbau konflik kepentingan.
Baca Juga: Wow, Belva memiliki harta kekayaan Rp 1,31 triliun!
Kendati Belva sudah mundur dari posisi Stafsus Presiden, polemik Kartu Prakerja tak jua surut. Pelatihan “wajib” melalui platform digital di program ini masih dikritik karena dianggap boros dan materi pelatihannya tidak relevan dengan kebutuhan pencari kerja.
Aksi hacker dan surat bebas Covid-19
Nah, sebelumnya Tokopedia juga disorot berkaitan dengan dugaan pencurian data penggunanya. Aksi hacker disinyalir bisa membobol 91 juta data pengguna layanan Tokopedia.
Data pengguna Tokopedia yang dibobol hacker berupa nama pengguna, alamat email, hingga nomor telepon. Namun Managemen Tokopedia memastikan data kata kunci akun Tokopedia pengguna, hingga layanan pembayaran seperti kartu kredit, debit, dan Ovo masih aman.
Sorotan kedua yang mengarah ke Tokopedia berkenaan dengan dugaan praktik jual beli surat bebas Covid-19 di Tokopedia. Penawaran surat bebas Covid-19 tersebut muncul di Tokopedia, Kamis (14/5/2020).
Surat yang dibanderol dengan harga Rp 70.000 per unit itu tampak dibubuhi tanda air atau watermark suratdokterindonesiaaa.blogspot.com. Produk yang dijual menawarkan surat bebas Covid-19 sebagai syarat perjalan di masa larangan mudik.
Baca Juga: Surat bebas Covid-19 RS MItra Keluarga dijual Rp 70.000 di Tokopedia
Atas beredarnya penawaran surat tersebut, managemen Tokopedia menyatakan sudah bertindak cepat. Tokopedia juga menyatakan sudah melarang tayang penawaran surat sehat tersebut maupun produk lain yang melanggar aturan.
“Kami juga ingin menginformasikan bahwa tidak terjadi transaksi atas produk ini. Aksi proaktif pun terus kami lakukan untuk menjaga aktivitas dalam platform Tokopedia tetap sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Nuraini Razak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News