kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak corona, Sri Mulyani jajaki utang luar negeri dari ADB dan IsDB


Selasa, 28 April 2020 / 16:17 WIB
Terdampak corona, Sri Mulyani jajaki utang luar negeri dari ADB dan IsDB
ILUSTRASI. Membaca Arah Utang Indonesia ; ilustrasi utang luar negeri; hutang luar negeri


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah tengah mencari pinjaman asing untuk biaya penanggulangan dampak virus corona atau covid-19. Saat ini, pemerintah tengah menjajaki peluang mendapat pinjaman dari asing.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bakal melakukan nego kepada dua pinjaman asing. Pertama dari Asian Development Bank (ADB) yang menyetujui utang senilai US$ 1,5 miliar untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19 yang menyasar sektor kesehatan masyarakat, sosial, dan perekonomian.

Baca Juga: BI: Stabilitas sistem keuangan semester II-2019 terjaga di tengah ketidakpastian

Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan dampak yang berat bagi sektor tersebut. Sebab itu, dukungan anggaran dari ADB diharapkan bisa membantu membantu pemerintah mengatasi tantangan Covid-19 dengan berfokus kepada kelompok miskin dan rentan miskin, termasuk kaum perempuan.

"Pembiayaan ini merupakan bagian dari dukungan ADB untuk membantu Indonesia dalam merespons wabah Covid-19 yang dikoordinasikan dengan mitra pembangunan lain," ujar Masatsugu dalam keterangannya, Kamis (23/4).

Kedua, bantuan dari Islamic Development Bank (IsDB). Sri Mulyani mengatakan telah melakukan pertemuan dengan Presiden IsDB Bandar Hajjar melalui video conference, Minggu (26/4).

IsDB dikabarkan akan meluncurkan program respons, restore, restart untuk membantu anggota IsDB yang terpapar dampak virus corona, termasuk Indonesia. Menkeu menyampaikan dana emergensi Covid-19 dari IsDB berkisar antara US$ 200 juta-US$ 250 juta.

Baca Juga: Pemerintah cairkan dana bagi hasil daerah tanpa audit BPK untuk tangani korona

Hanya saja, estimasi tersebut masih dalam tahap negosiasi. “Dr Bandar Hajjar menjelaskan IsDB berencana mendukung anggota IsDB menghadapi wabah pandemik Covid19- bersama lembaga multilateral lain yaitu Worldbank dan AllB,” kata Menkeu Sri Mulyani, Minggu (26/4).

Sri Mulyani, menjelaskan kepada IsDB langkah-langkah dan kebijakan pemerintah dalam menghadapi Covid-19 antara lain di bidang Kesehatan, Bantuan Sosial dan Bantuan untuk dunia usaha terutama UMKM. Sebagai catatan, sejauh ini, sudah ada tiga stimulus perekonomian yang digelontorkan pemerintah.




TERBARU

[X]
×