kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tensi AS-Iran meningkat, Indef: Ekonomi Indonesia bisa di bawah 4,8%


Senin, 06 Januari 2020 / 16:16 WIB
Tensi AS-Iran meningkat, Indef: Ekonomi Indonesia bisa di bawah 4,8%
ILUSTRASI. Foto areal suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 mencapai 5,3 persen. ANTARA FOTO/Galih Pradipta


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

Harga BBM jenis tersebut terancam akan mengalami penyesuaian dan ini tentu saja akan berujung pada inflasi yang bisa lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2019.

Dampak dari kenaikan harga kebutuhan pokok yang naik ini diprediksi akan berujung pada daya beli yang tertekan sehingga konsumsi terancam berkurang, dan ujungnya bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, dampak lain juga akan dirasakan pada pasar keuangan. Di pasar keuangan, ini bisa berujung pada volatilitas yang membuat investor akan semakin takut berinvestasi ke pasar negara berkembang.

Baca Juga: Harga minyak semakin memanas, dipicu ancaman AS yang akan menjatuhkan sanksi ke Irak

Dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, Bhima pun melihat bahwa pemerintah memiliki tugas besar untuk mengatasinya.

Ia pun mengimbau agar pemerintah terus memastikan daya beli masyarakat terjaga dengan mendorong stimulus fiskal, khususnya kepada masyarakat rentan miskin dan miskin.

Selain itu, Bhima juga berharap agar Pemerintah bisa mempercepat implementasi teknis program biodiesel 30% atau B30 dan mempercepat pembangunan kilang minyak untuk bisa menekan ketergantungan impor BBM.

Untuk langkah lebih lanjut, Pemerintah juga dirasa perlu untuk menetapkan APBN perubahan atau APBN-P 2020 agar asumsi makro yang telah ditetapkan, khususnya harga minyak bisa disesuaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×